Apakah Nalar Terbuka dan Tertutup itu?, begitu seorang mahasantri Ma'had 'Aly bertanya. Aku secara spontan menjawab seenaknya.
"Cinta itu tidak BaPer (Terbawa Perasaan), tetapi cinta itu harus rasional, pun kalau tidak bisa dirasionalkan, maka ia berusaha untuk mampu membedakan, mana cinta yang mampu memberi kebaikan pada dirinya di dunia dan akhiratnya". Ini beberapa pembacaan saya dalam kisah Nabi Yusuf dan beberapa kitab Cinta
Banyak hal yang harus kita urus. Banyak hal yang harus kita selesaikan. Banyak hal yang masih harus kita capai. Kita merasa harus memberi perubahan. Kita merasa sangat penting untuk mencapai keberhasilan dan membentuk dunia yang menurut kita lebih baik.
Baru saja, saya memilih salah satu Calon Presiden RI, DPR, DPD. Tujuh bulan mereka berkampanye, menabuh genderang, membunga diri, menguap harta, menelusuri segala ceruk emosi, mematah fitnah, mengukir pikir, menuliskan segalanya tentang diri,
Jangan pernah tebarkan kebencian Jangan pernah bikin ribut Itu namanya merongrong pemerintah Pemilu itu bukan
Saat Gus Dur berpidato tepat lima menit dan itu mengundang tepuk tangan dari hadirin.
Di malam itu aku sedang duduk diwarung kopi, ada yang bertanya padaku, apa kamu tau manusia yang berjalan bermuka hitam? Saya jawab dengan spontan, “tidak”. Lalu ia menjawab, ooo gitu ya, ya sudahlah, ia lalu menghilang tanpa berkata lagi. Disitu aku mulai berfikir, siapakah orang tadik dan siapa yang ia cari.
Indahnya pelangi, bukan karena menebar wangi, tapi warna-warni yang mengitari
Ada istilah yang sepertinya jadi rancu belakangan ini, entah disengaja atau tidak, yaitu Ijtima' dan Ijma'