Pertanyaan yang masih terus mengganggu pikiran masyarakat adalah mengapa ada orang-orang beragama yang melakukan penghinaan, kekejaman dan teror terhadap orang lain seagama, bahkan dengan mendasarkan diri pada teks-teks agama?.
Misalnya begini, Allah itu kalau berkata kepada orang yang sudah beriman menyebut diriNya Allah.
Politiikus Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany resmi bertunangan dengan Ismail Fajrie Alatas.
Hikam (kebijaksanaan) dan "Asrar" (yang tersembunyi/rahasia-rahasia) tentu saja adalah hal-hal yang terdalam, yang substantif dan yang rasional, bukan yang formal, yang kulit dan yang tekstual.
Dakwah itu seperti lafadznya, maknanya adalah mengajak, mengajak ini lain dengan menyuruh, lain dengan memerintah, apalagi memaksa.
Untuk menjelaskan pikiran itu, Ibnu Rusyd al-Hafid, membuat analogi seorang ahli/tukang bikin sepatu dan penjual sepatu. Ahli sepatu, menurutnya bukanlah orang yang di rumah atau di tokonya tersedia banyak sepatu, atau sebutlah pemilik banyak sekali sepatu yang dengan itu orang yang datang memerlukannya akan bisa langsung memilih dan memakainya
Suatu ketika, Ayah pulang larut malam, beliau seharian bekerja di kantor. Wajahnya kelihatan letih dan capek sekali, tapi setiap ayah membuka pintu, beliau tak pernah melepas senyum yang selalu ia bawa dari luar rumah, senyumnya selalu berkilau untuk siapa pun, apalagi untuk anak-anaknya dan ibu.
Pertanyaannya adalah apakah dengan menjalani keduanya (hapal dan nalar) akan menghasilkan keunggulan dan kemampuan yang sama?
Mahfud MD, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengatakan, sosok Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur meninggalkan seribu kenangan bermanfaat bagi Indonesia.
Tradisi menghapal tersebut terus berlangsung sampai saat ini, di banyak pusat-pusat pendidikan Islam, entah sampai kapan. Tradisi ini dipraktikkan mulai dari tingkat ibtidaiyah (dasar) sampai perguruan tinggi. Saat saya belajar di pesantren Lirboyo, Kediri,