Dengan Khatamnya Naiya ini, alhamdulillah, walau pelan, berarti sudah ada 6 anak yang Khatam Juz 'Amma dengan saya. Semoga yang lainnya bisa segera menyusul.
Masjid pun sudah mulai dibersihkan dan ditata guna untuk melaksanakan Sholat 'Id berjama'ah. Alhamdulillah, di kompleks kami termasuk kawasan aman dari COVID-19, sehingga bisa tetap melaksanakan Sholat 'Id berjama'ah di masjid.
Di tengah pandemi COVID-19 yang selalu bertambah, alhamdulillah kegiatan belajar mengajar di Madrasah Al-Ibriz Iru Nigeiyah tidak terganggu, dan semua dalam keadaan sehat walafiat.
Dengan ini, berarti sudah ada lima anak yang sudah menyelesaikan Juz 'Amma dengan saya. Alhamdulillah. Dan dalam waktu dekat, insya Alloh akan ada tiga anak lagi yang akan mengikutinya.
Kurang lebih sudah sejak abad ke-15 M., Islam masuk di tanah Papua., para da'i banyak mengislamkan masyarakat setempat kala itu. Termasuk masyarakat suku Kokoda.
Tidak terasa, sudah tiga tahun, Madrasah Al-Ibriz Iru Nigeiyah telah berdiri. Tepatnya pada 29 April 2017, madrasah yang terletak di kompleks suku Kokoda di Kurwato ini telah diresmikan oleh ketua PPM. Aswaja
Sebagai akibat, saya pun menghukum mereka supaya menulis istighfar 25 kali serta menyuruh masing-masing mereka untuk meminta tanda tangan pada orang tua mereka masing-masing.
Dalam pertemuan rutin ini, inti acaranya adalah pemberian hadiah kepada santri yang terajin selama sebulan.
Rahima Irwanas. Itulah nama anak yang khataman Juz 'Amma malam ini. Anak kelas empat SD ini mulai mengaji dengan saya benar-benar dari nol. Dari Iqro' satu.
Masa khidmah kepengurusan Madrasah Diniyyah Al-Ibriz Iru Nigeiyah berlangsung selama dua tahun. Di periode pertama lalu, bapak Supriyadi Biowa terpilih menjadi kepala Madin. Dalam pidatonya ketika melaporkan pertanggungjawabannya selama kepemimpinannya