Madrasah Al-Shaulatiyah, Tempat Nyantri Hadhratush Syaikh Mbah KH. M. Hasyim Asy’ary di Mekkah
Salah satu yang menarik adalah hubungannya dengan Jenderal L. B. Moerdani. Pertemuan Gus Dur dengan Benny Moerdani pada tahun 1975 dalam sebuah upacara
Dinasti Thahiriyah merupakan salah satu dinasti yang muncul pada masa Daulah Abbasiyah di sebelah timur Baghdad, yang lebih tepatnya berpusat di wilayah Khurasan dengan ibu kota Naisabur. Dinasti kecil ini didirikan oleh Thahir bin Husain pada tahun 821 Masehi dan bertahan hingga tahun 873 Masehi.
Ia bukan saja sebagai ibu rumah tangga tapi ia juga bertindak sebagai pengatur strategi pertempuran sehingga taktiknya tersebut dapat memporak porandakan pertahanan pasukan Belanda yang sedang berpatroli dan merampas senjata serta amunisi mereka yang akan digunakan untuk memperkuat persenjataan pejuang muslimin
Ketika Rasulullah SAW dan para pengikutnya menghadapi berbagai siksaan dan intimidasi, datang utusan pertama dari luar Makkah menemui Rasulullah SAW untuk mempelajari Islam. Mereka adalah orang Nasrani Abisinia yang jumlahnya lebih dari 30 orang.
Para Muhajirin yang berangkat dalam rombongan pertama, di antaranya adalah Utsman bin Affan beserta istrinya, Ruqayyah binti Rasulullah SAW, Abu Hudzaifah beserta istrinya, Az-Zubair bin Al-Awwam, Mush’ab bin Umair, dan Abdurrahman bin ‘Auf.
Perpustakaan Baghdad, atau yang biasa dikenal dengan nama Baitul Hikmah (rumah kebijaksanaan), adalah salah satu pusat intelektual paling terkemuka yang pernah ada, yang berperan sangat penting dalam zaman keemasan Islam.
Makam para orang suci ini berada di tengah belantara hutan jati di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Tepatnya di petak 76 kawasan Gunung Gamping, ya kini secara administratif dikelola Perhutani Banyuwangi Selatan.
Pada masa Dinasti Abbasiyah, wilayah kekuasaan Islam memang mengalami fragmentasi menjadi dinasti-dinasti kecil, berbeda dengan Dinasti Umayyyah yang berhasil mempertahankan pusat kekuasaan yang relatif terpusat di Damaskus meskipun wilayahnya luas.
Penjual roti menanyakan tentang harta karun karena ia mendapati uang yang diberikan Tamlikha sebagai pembayaran roti tampak mencurigakan sekali. Uang tersebut kemungkina besar adalah koin kuno yang tidak sesuai dengan mata uang yang berlaku pada zaman itu.