Mula-mula Rasulullah mendakwahkan Islam secara sembunyi-sembunyi kepada sanak keluarganya. Sedikit demi sedikit jangkauan dakwahnya diperluas hingga ke kerabat dan tetangganya.
Slogan “NKRI Harga Mati” dipopulerkan atau lebih tepatnya telah dipatenkan oleh KH. Muslim Rifai Imampuro pada saat Amin Rais mengusung ide negara federasi. Ketika itu Mbah Lim menanggapi ide negara federasi dengan slogan lantang “NKRI Harga Mati”.
Gambar ini adalah foto KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz (wafat pada 24 Januari 2014) dan KH. Maimoen Zubair (wafat pada 6 Agustus 2019).
Saat berada di Malaysia, para penggemarnya memperkenalkan batik sebagai salah satu warisan budaya Negara tersebut. Uniknya, Ishowspeed terdorong untuk mencari tahu asal-usul batik yang sesungguhnya. Ia pun menemukan bahwa batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO.
Dalam masa kejayaannya, Dinasti Abbasiyah tidak hanya dikenal sebagai pusat intelektual dunia Islam, tetapi juga sebagai kekuatan ekonomi yang berpengaruh di dunia. Salah satu aspek yang mendorong kemajuan ekonomi dan budaya Abbasiyah adalah perkembangan pertambangan dan seni perhiasan.
Gus Maksum yang saat itu berusia 18 tahun pun dengan berani meneriakkan “Ganyang PKI” sebagai bukti bahwa dirinya akan memberantas PKI, dan hal tersebut terbukti dari beberapa tragedi yang terjadi, misalnya saat tragedi Watu Ompak.
Penyajian makanan mulai dari salad atau sup, hidangan utama, dan hidang an penutup. Seluruh rangkaian tadi diakhiri dengan mencuci tangan di meja dengan air mawar.
Dua tokoh yang sekaligus ayah dan anak ini dalam hemat saya mempunyai pendekatan yang "berbeda" terhadap PKI. Mbah Kiai Wahab Chasbullah lebih "soft", sedang Kiai Wahib Wahab lebih tegas. Konklusi di atas terbaca dari penjelasan di bawah ini
Pernyataan NU yang berani dan penuh risiko itu kemudian secara serentak diikuti oleh partai dan organisasi lainnya. Pernyataan resmi PBNU mengenai tuntutan pembubaran PKI itu diliput dan disiarkan secara luas oleh RRI dan surat-surat kabar baik nasional maupun internasional ke segenap penjuru dunia.
Kyai-kyai NU memilih untuk menaubatkan orang-orang komunis itu daripada mencerca atau menumpasnya. Persis sebagaimana teladan Nabi Muhammad SAW ketika dilempari batu dan disakiti oleh masyarakat Thaif, justru didoakan semoga keturunan mereka kelak ada yang menganut Islam.