Sejarah

 

Tahun 801-802 M: Konflik Harun Ar-Rasyid dengan Keluarga Barmak

Keluarga Barmak berasal dari Balkh, salah satu wilayah di Khurasan (sekarang Afghanistan), mereka memiliki akar keagaaman yang kuat, pendiri keluarga Barmak yang terkenal, Khalid bin Barmak. Ia memiliki peran yang penting dalam membantu Dinasti Abbasiyah menggulingkan Dinasti Umayyah. Sebagai Imbalan atas kontribusinya, khalid diangkat ke posisi penting di pemerintahan Abbasiyah.

Tahun 1952-1962 M: NU dan Peran Sentralnya sebagai Penyeimbang Indonesia

7 Agustus 1949, SM. Kartosuwirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesa. Banyak faktor yang membuat dirinya memutuskan aksi tersebut, antara lain, karena beberapa perjanjian yang merugikan republik, seperti Linggarjati dan Renville. Pemerintah dianggap tidak becus dan menghianati rakyat.

Tahun 788 M: Wafatnya Rajawali Quraisy dan Munculnya Daulah Baru di Maroko

Pada tahun 788 Masehi, dunia Islam menyaksikan dua peristiwa penting yang menandai babak baru dalam sejarah kekhalifahan dan geopolitik Islam. Artikel ini akan membahas tentang dua peristiwa penting tersebut, di mana salah satunya merupakan kemunculan kekuasaan baru yang dinilai dapat mengancam kekuatan Dinasti Abbasiyah.

Tahun 2006 M: Mengenal KH Noer Alie, "Singa" Karawang yang Menjadi Pahlawan Nasional

Kiai Haji Noer Alie adalah seorang ulama yang berasal dari Jawa Barat yang merupakan pahlawan nasional Indonesia. Tahun 1950, Noer Ali diangkat sebagai Ketua Masyumi Cabang Jatinegara.

Tahun 787 M: Ketika Harun Ar-Rasyid Memadukan Lembut dan Keras dalam Kepemimpinan

Sebelum kita membahas zaman keemasan yang sering disebut sebagai puncak kemajuan dalam sejarah umat Islam, penting untuk mengenal sosok khalifah yang memimpin pada periode tersebut. Sikap dan karakter seorang khalifah memainkan peran krusial dalam mendorong kemajuan pemerintahan.

Tahun 785-786 M: Al-Hadi dan Harun Ar-Rasyid dalam Bayangan Takhta Abbasiyah

Musa Al-Hadi diamanatkan menjadi khalifah pertama, sementara Harun Ar-Rasyid dipersiapkan untuk menggantikannya jika kelak diperlukan. Kebijakan ini mencerminkan keinginan khalifah Al-Mahdi untuk menjaga stabilitas politik di tengah masa-masa yang menantang.

Tahun 1955 M: Peran Konferensi Asia-Afrika dalam Membuka Jalan Haji untuk Muslim China

Konferensi Asia–Afrika (KAA) berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Tahun 1999-2000 M: Gus Dur Temukan Makam Kuno di Hutan Belantara Banyuwangi

Makam para orang suci ini berada di tengah belantara hutan jati di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Tepatnya di petak 76 kawasan Gunung Gamping, ya kini secara administratif dikelola Perhutani Banyuwangi Selatan.

Tahun 1956 M: Kisah KH. Idham Chalid, Pimpin NU Selama 28 Tahun

KH. Idham Chalid, lahir pada tanggal 27 Agustus 1922 di Setui, dekat Kecamatan Kotabaru, bagian tenggara Kalimantan Selatan. Beliau adalah anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya H. Muhammad Chalid, penghulu asal Amuntai, Hulu Sungai Utara, sekitar 200 km dari Banjarmasin.

Tahun 783-785 M: Demi Kestabilan Agama Dinasti Abbasiyah Memburu Gerakan Zindik

Pada masa pemerintahan Al-Mahdi, perlu kita ketahui bahwa pemerintahan Abbasiyah pada masa itu tidak hanya menitikberatkan urusan Negara pada ekspansi ke wilayah asia kecil dan administrasi Negara saja, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kemurnian agama islam.  

Menampilkan 101 - 110 dari 764 Sejarah