Sejarah

 

Tahun 1960 M: Kisah Persahabatan 6 Kyai Pecinta Makam Waliyullah

Pada kisaran tahun 1960-an, terdapat enam pemuda yang memiliki kecintaan mendalam terhadap makam para auliya’ (wali Allah), yang berziarah dari satu makam ke makam lainnya. Di antara mereka adalah Gus Dur, Gus Miek, Burhan Demak, Hambali Lasem, Shobib Jepara, dan saya sendiri," tutur Mbah Kyai Abu Bakar dengan penuh kenangan di teras Mushola Pondok Pesantren Tarbiyatul Wathon.

Tahun 830 M : Al-Khawarizmi dan Karya-Karya Monumentalnya

Al-Khawarizmi, seorang ilmuan Muslim terkemuka dari abad ke-9, adalah sosok yang dikenal luas karena sumbangsihnya yang luar biasa dalam bidang disiplin ilmu. Ia sangat berperan penting dalam masa keemasan ilmu pengetahuan di dunia Islam yang dikenal sebagai golden age atau dalam bahasa Indonesia sebagai zaman keemasan.

Tahun 780 M: Lahirnya sosok Ilmuwan Matematika Terbesar dalam Sejarah Islam

Muhammad ibnu Musa Al-Khawarizmi adalah seorang pakar dalam bidang matematik, astronomi dan geografi dari Iran. Muḥammad bin Musa Al-Khawarizmi (Arab: محمد بن موسى الخوارزمي‎) adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia.

Tahun 1900-an M: Kisah Ulama Banjar, Tuan Guru Semman Mulya dengan Pencuri Ayam

suatu malam ada beberapa orang mengendap-endap di luar rumah Tuan Guru Semman Mulia, berniat untuk mencuri ayam. Namun tiba-tiba terbukalah pintu rumah beliau, dan merekapun hendak lari. Tuan Guru Semman Mulia justru berkata; “Jangan mengambil yang masih hidup, di dalam rumah sudah kusediakan ayam yang sudah masak. Masuklah kalian semua!”

Tahun 1948 M: Rahmat Shigeru Ono, Salah Satu Tentara Jepang Terakhir yang Ikut Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pasca Kaisar Jepang mengumumkan kekalahannya dalam Perang Dunia II, situasi di Indonesia menjadi penuh dengan ketidakpastian, khususnya bagi tentara Jepang yang ditempatkan di Nusantara. Mereka berada di tengah dilema moral dan emosional yang mendalam.

Tahun 1946 M: Habib Husein Al-Muthohar, Pencipta Lagu "Hari Merdeka 17 Agustus 1945"

Beliau adalah salah satu pejuang yang berjiwa nasionalis Indonesia sejati. Ketika Indonesia diserang oleh Belanda, beliaulah yang ditugasi menyelamatkan bendera pusaka Indonesia.

Tahun 780-781 M: Kesempatan Militer Abbasiyah dalam Serangan Balasan ke Bizantium

Perang perbatasana antara Bizantium dengan kekhalifahan Abbasiyah masih terus berlanjut dari tahun 777 sampai tahun779 Masehi. Kedua belah pihak masih sibuk dengan saling menyerang satu sama lain, sayangnya pasukan Abbasiyah mengalami kekalahan pada periode tersebut. Dalam periode waktu tahun 780 Masehi kekhalifahan Abbasiyah menerima kabar bahwa Kaisar Leo IV telah meninggal dunia.

Kesaksian Tentara Belanda Kala Menghadapi Prajurit Indonesia

Banyak prajurit dari negara sekutu memberikan kesaksian terhadap perjuangan prajurit dalam merebut dan mempertahankan Indonesia. Mereka bersaksi bahwa pejuang Indonesia adalah musuh yang sangat sulit untuk dihadapi, para pejuang Indonesia lebih baik mati terhormat dari pada hidup dalam penghianatan.

Tahun 1942-1945 M: Keberanian Kyai As’ad Mengusir Penjajah Jepang

Di sini terjadi perdebatan sengit antara Kiai As’ad dan pihak Jepang. Pihak Jepang ngotot bertahan, karena mengaku panglimanya sudah mengadakan pembicaraan dengan Soekarno.

Tahun 1946 M: Lagu “Hari Merdeka” Tercipta dari Inspirasi Seorang Dzurriyyah Rasul, Sayyid Husein Muthohar

Dari sanalah tercipta lagu Hari Merdeka yang kita kenal saat ini, yang dikumandangkan oleh seluruh rakyat Indonesia sepanjang masa. Lagu yang menyiratkan semangat ini tercipta dari inspirasi dzurriyyah Rasul, yang mungkin bisa juga dimaknai sebagai penanda ridhonya Rasulullah pada bangsa Indonesia.