Para Muhajirin yang berangkat dalam rombongan pertama, di antaranya adalah Utsman bin Affan beserta istrinya, Ruqayyah binti Rasulullah SAW, Abu Hudzaifah beserta istrinya, Az-Zubair bin Al-Awwam, Mush’ab bin Umair, dan Abdurrahman bin ‘Auf.
Perpustakaan Baghdad, atau yang biasa dikenal dengan nama Baitul Hikmah (rumah kebijaksanaan), adalah salah satu pusat intelektual paling terkemuka yang pernah ada, yang berperan sangat penting dalam zaman keemasan Islam.
Makam para orang suci ini berada di tengah belantara hutan jati di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Tepatnya di petak 76 kawasan Gunung Gamping, ya kini secara administratif dikelola Perhutani Banyuwangi Selatan.
Pada masa Dinasti Abbasiyah, wilayah kekuasaan Islam memang mengalami fragmentasi menjadi dinasti-dinasti kecil, berbeda dengan Dinasti Umayyyah yang berhasil mempertahankan pusat kekuasaan yang relatif terpusat di Damaskus meskipun wilayahnya luas.
Penjual roti menanyakan tentang harta karun karena ia mendapati uang yang diberikan Tamlikha sebagai pembayaran roti tampak mencurigakan sekali. Uang tersebut kemungkina besar adalah koin kuno yang tidak sesuai dengan mata uang yang berlaku pada zaman itu.
Pada awal abad ke-9, Bizantium dan Abbasiyah terlibat dalam serangkaian konflik besar yang memperebutkan wilayah perbatasan di Anatolia dan Suriah. Salah satu bab penting dari konflik ini terjadi antara tahun 831-834 Masehi, di masa pemerintahan Kaisar Theopolis dan Khalifah Al-Makmun.
anggal 2 Desember 1971 Masehi menjadi tonggak sejarah penting bagi Timur Tengah, menandai berdirinya Uni Emirat Arab (UEA), sebuah federasi yang terdiri dari tujuh emirat: Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras Al-Khaimah, Sharjah, dan Umm Al-Qaiwain.
Sejak tahun-tahun 1930-an, cabang-cabang NU sudah memikirkan bagaimana caranya menangani anak yatim piatu dan fakir miskin.
Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dan didirikan oleh Raden Patah, pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan nama Glagah atau Bintoro yang berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Pada tahun 830 Masehi, khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu Al-Makmun, menginisiasi salah satu proyek ilmiah paling ambisius dalam sejarah yaittu pengukuran keliling Bumi. Dalam semangat era keemasan intelektual Islam, Al-Makmun menunjuk sekelompok astronom, yang dipimpin oleh Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, untuk melaksanakan tugas monumental ini.