Pada awal abad ke-9, Bizantium dan Abbasiyah terlibat dalam serangkaian konflik besar yang memperebutkan wilayah perbatasan di Anatolia dan Suriah. Salah satu bab penting dari konflik ini terjadi antara tahun 831-834 Masehi, di masa pemerintahan Kaisar Theopolis dan Khalifah Al-Makmun.
anggal 2 Desember 1971 Masehi menjadi tonggak sejarah penting bagi Timur Tengah, menandai berdirinya Uni Emirat Arab (UEA), sebuah federasi yang terdiri dari tujuh emirat: Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras Al-Khaimah, Sharjah, dan Umm Al-Qaiwain.
Sejak tahun-tahun 1930-an, cabang-cabang NU sudah memikirkan bagaimana caranya menangani anak yatim piatu dan fakir miskin.
Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dan didirikan oleh Raden Patah, pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan nama Glagah atau Bintoro yang berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Pada tahun 830 Masehi, khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu Al-Makmun, menginisiasi salah satu proyek ilmiah paling ambisius dalam sejarah yaittu pengukuran keliling Bumi. Dalam semangat era keemasan intelektual Islam, Al-Makmun menunjuk sekelompok astronom, yang dipimpin oleh Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, untuk melaksanakan tugas monumental ini.
Pada awal abad ke-9, Kekhalifahan Abbasiyah berada dalam puncak kejayaan, meskipun kekuasaannya atas daerah pinggiranseperti Ifriqiyyah mulai mengendur. Dinasti Aghlabiyah, sebagai penguasa lokal di wilayah Afrika Utara, memanfaatkan otonomi ini untuk memperluas pengaruhnya.
Ketika Belanda ke Aceh, terdapat beberapa dayah yang telah berdiri di kawasan tersebut. Ketika perang meletus, dayah memainkan peranan penting dalam perlawanan rakyat Aceh. Sultan dan para uleebalang tidak sanggup menjalankan roda kepemimpinan, jadi para tentara ingin pemimpin lain untuk melanjutkan perlawanan dalam rangka mempertahankan tanah air mereka.
Diriwayatkan dengan banyak riwayat dari Musa bin Uqbah, dari Ibnu Ishaq, dan selainnya, bahwa orang kafir Quraisy bersepakat membunuh Rasulullah SAW. Kesepakatan itu mereka sampaikan kepada Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib.
Pada masa kekhalifahan Abbasiyah, ilmu pengetyahuan mengalami puncak kejayaannya salah satunya di bidang Astronomi. Dukungan penuh Al-Makmun tidak hanya melahirkan temuan astronomi yang revolusioner pada zamannya, tetapi juga meletakkan dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam dan Eropa.
Akhirnya pada 28 Maret 1830, Pangeran Diponegoro menyetujui suatu perjanjian di Magelang dan ditangkap dalam perjanjian tersebut. Dengan penangkapan Pangeran Diponegoro dengan cara licik ini, maka berakhirlah peperangan tersebut.