Pemberontakan Sorban Kuning terjadi pada akhir masa Dinasti Han, sekitar tahun 184 Masehi, ketika Tiongkok menghadapai krisis besar, baik secara sosial maupun ekonomi. Dinasti Han saat itu mengalami kemunduran dan ketidakstabilan akibat lemahnya pemerintahan pusat, korupsi, dan masalah agrarian yang semakin parah.
Sebelum meninggalkan Kalimantan Selatan, dengan pesawat di Bandara Syamsuddin Noor yang rencananya berangkat pada pukul 13.30 WITA, pada pukul 12.00 Syekh Yasin terlebih dahulu mampir ke rumah Guru Ijai di Keraton yang tidak jauh dari Pondok Pesantren Darussalam,
Pertempuran Versinikia adalah pertempuran besar yang terjadi pada tanggal 22 Juni 813 Masehi antara Kekaisaran Bizantium dan Kekhanan Bulgaria di dekat kota Versinikia (bila dikonversi sekarang bagian dari Bulgaria Modern). Konflik ini merupakan bagian dari rangkaian pertempuran yang lebih luas antara Bizantium dan Bulgaria dalam upaya menguasai wilayah Balkan.
Datuk ri Bandang dkk, ketika datang ke Makasar, sistem dakwah yang dikembangkan selain mengajarkan syahadatain mereka langsung mengajarkan sembahyang lima waktu, puasa ramadhan dan melarang perbuatan dosa besar seperti zina, menyembah berhala, membunuh, mencuri dan minum khamar.
Kini Indonesia merdeka. Para kiai pun lega. Nahdlatul Ulama juga telah kembali ke fungsi sosial agamanya. Berbagai macam ilmu kesaktian itu pun kembali tersembunyi di bilik-bilik pondok pesantren. Ilmu itu sampai kini masih dipelajari para santri meski dengan bungkus yang berbeda.
Hari itu, tepatnya 229 tahun lalu rakyat Seram Timur terlibat dalam perang dengan Koalisi Pasukan Belanda antara 21-23 Mei 1791. Tepatnya di pantai sekitar negeri Ondor dan Kataloka di Pulau Gorom.
Imam Syafi’i, salah satu pendiri mahdzab fikih dalam Islam, mengalami fase kelam dalam hidupnya ketika ia ditangkap dan dipenjara di bawah rezim Dinasti Abbasiyah. Peristiwa ini terjadi sebab Imam Syafi’i dituduh sebagai Syiah karena mengkritisi pemerintah Dinasti Abbasiyah yang seharunya lebih menghargai ahlu bait.
Terdapat sekelompok orang-orang Quraisy dengan pedang dan tombak mengitari rumah yang di tempati Nabi Muhammad. Orang-orang Quraisy itu memang sedang patroli mengepung rumah nabi, mereka telah berencana akan menangkap bahkan akan membunuhnya, tetapi mereka masih menunggu komando dari pimpinan mereka, Abu Jahal.
Ketika Umar bin Khattab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin, pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi. Mereka berkata kepada Khalifah, "Hai Khalifah Umar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar.
“Maka, sampaikanlah secara terang-terangan segala yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (QS. Al-Hijr: 94)