INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Dalam sejarah yang jarang diketahui publik,ada seorang perempuan Muslim hebat mendirikan universitas pertama di dunia. Memang tidak ada sumber popular di luar buku-buku sejarah akademik, mengenai zaman keemasan peradaban Islam
Imam Al-Bukhari menempuh perjalanan panjang dalam mencari hadits, menjelajahi sebagian besar pusat peradaban Islam. Beliau melakukan perjalanan sekitar 13.900 kilometer pulang-pergi, dengan tekad yang kuat untuk mengumpulkan dan memverifikasi hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.
Dalam berkembangnya Islam di Abad ke-7 rata-rata dilakukan dengan cara ekspansi ke wilayah-wilayah lain. Dalam setiap ekspansi kita sering kali mendengar bahwa Islam memberikan 3 pilihan kepada orang-orang di wilayah itu. Pertama, memeluk agama Islam dan tunduk di bawah kekuasaannya. Kedua, tetap memeluk agama yang dipercaya, tetapi membayar Jizyah. Ketiga, diperangi.
Pada periode antara tahun 686 hingga 700 Masehi, dunia menyaksikan berbagai perubahan signifikan yang meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah peradaban manusia. Masa ini ditandai oleh kebangkitan dan kejatuhan kekaisaran, inovasi budaya, serta transformasi sosial dan politik yang mengubah wajah banyak wilayah di dunia.
Najran, yang dahulu dikenal sebagai Aba As-Sa’ud, adalah sebuah kota yang terletak di barat daya Arab Saudi, dekat perbatasan dengan Yaman. Kota ini merupakan ibu kota Provinsi Najran dan terkenal sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di Kerajaan Arab Saudi.
Ketika kita membicarakan tentang pemerintahan Islam di masa Umar bin Abdul Aziz, maka kita akan merasakan suatu masa keemasan Islam. Masa di mana kebijaksanaan, ketakwaan, keilmuan dan keadilan ditegakkan. Masa di mana tidak ada kekerasan dan pertikaian, yang ada hanyalah kedamaian, kemajuan, dan periode yang stabil.
Di antara para pemimpin yang dihormati dalam sejarah Islam, nama Khalifah Umar bin Abdul Aziz menonjol sebagai figur yang memimpin dengan keadilan dan bijaksana. Dikenal sebagai "Umar II," kepemimpinannya membawa angin segar reformasi di tengah-tengah kekacauan politik dan ketidakadilan sosial yang melanda dunia Islam pada masanya.
Bagi umat Muslim yang menganut paham Ahlussunnah wal Jamaah, peringatan maulid Nabi merupakan tradisi yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Salah satu bacaan maulid yang populer di Indonesia adalah Maulid Simthud Durar, karya Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi.
Salah satu tokoh kunci dalam penumpasan PKI di Lasem, Rembang, Jawa Tengah adalah KH. Muhammadun, yang lebih dikenal sebagai KH. Ma’shum atau Mbah Ma’shum Lasem. Beliau adalah ayahanda dari KH. Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta, yang menjabat sebagai Rais Am PBNU pada periode 1981-1984 M.
Coba bayangkan, pada saat itu Indonesia belum merdeka dari penjajahan Belanda dan berada dalam kondisi serba sulit. Namun, para ulama Aswaja di Jawa masih sempat memperhatikan apa yang terjadi di Hijaz (Arab Saudi). Pada masa itu, Hijaz berada dalam masa-masa awal berdirinya Kerajaan Arab Saudi.