Sejarah

 

Mengenal Putra dan Putri Nabi Muhammad SAW

Setelah Nabi Muhammad SAW menikah dengan Sayyidah Khadijah r.a., Allah SWT memberikan rezeki beberapa orang putra dari Sayyidah Khadijah r.ha. Mereka itu adalah Al-Qasim, Abdullah, Ibrahim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulsum, dan Fathimah.

Nabi Syits dan Enam Belas Nasihat Penting

Nabi Syits (Sheth) tidak disebutkan secara khusus dalam Al-Quran, tetapi dia disebutkan dalam beberapa riwayat dan tradisi yang ada dalam agama Islam.

Tahun 667-680 M: Pengepungan Awal Islam terhadap Konstantinopel serta Meletusnya Perang di Gerbang Byzantium

Pada masa fitnah, ketika ketegangan internal dan perseteruan politik merebak, ekspansi pasukan Muslim terhenti. Fokus perhatian bergeser dari upaya perluasan ke wilayah baru menjadi pemeliharaan terhadap wilayah yang telah mereka kuasai.

Mengungkap Jejak Kuno Afrika Utara Sebelum Kedatangan Islam dan Menelusuri Peradaban yang Terlupakan

Afrika Utara memiliki peran yang tak terbantahkan dalam penyebaran agama Islam, daerah ini nantinya menjadi pangkalan awal yang penting bagi ekspansi ke Tanah Eropa. Wilayah yang meliputi Maroko, Aljazair, Tunisia,Tripoli, Libya, dan Mesir telah menjadi pusat penting dalam sejarah Islam.

Lima Mutiara di Bawah Pohon Sukun yang Menginspirasi Pemikiran Soekarno

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, nama Soekarno menjadi salah satu sosok yang tak terpisahkan. Beliau bukan hanya seorang pemimpin politik yang karismatik, tetapi juga seorang filosof yang kaya akan pemikiran dan visi untuk Indonesia.

Sejarah Awal Mula Pulau Padang Tikar dan Keindahannya

Pada tahun 1780, Tanjung Padang Tikar dibuka oleh seorang yang bernama Pak Ude Muse, keturunan Bugis Melayu Deli.

Ahmad Mansur Suryanegara: Merah Putih adalah Bendera Rasulullah SAW

Memang, dalam berbagai literatur, ada banyak jejak Nabi Muhammad menggunakan merah-putih dalam berbagai dinamika kehidupannya. Panji-panji yang kerap dibawa pasukan Rasulullah SAW saat pembebasan (perang) misalnya, warnanya merah-putih.

Politik Adu Domba Penjajah Belanda di Aceh

Taktik  yang  dipakai  oleh  Belanda  untuk  menundukkan  orang  Aceh adalah dengan menggunakan senjata membunuh rakyat yang melawan, dan bahkan mengeksekusi para ulama yang menolak untuk bekerja sama dengan mereka.

Mengenal Dibalik Nama Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu

Bandara ini pada awalnya bernama Mosovu yang berarti “Tanah Berdebu”, namun setelah kunjungan Presiden Soekarno pada 10 Oktober 1957, Bung Karno mengubah namanya menjadi Bandara Udara Mutiara.

Kala Masyarakat Mekkah Menyebut Aceh Sebagai Serambi Mekkah

Setelah Syeikh Abdurrauf wafat pada malam Senin tanggal 23 Syawal 1106 H (1695M), ketegangan kembali muncul mengenai struktur pemerintahan Aceh di bawah pemerintahan ratu, yang telah berlangsung selama 54 tahun sejak Safiatuddin Syah (1641-1675M).