Menjelang usia 40 tahun, Muhammad SAW kerap melakukan ‘uzlah (menyendiri). Allah SWT membuatnya suka menyendiri di Gua Hira, yakni sebuah gua yang berada di sebuah bukit yang terletak di arah barat daya Makkah.
Khalifah Utsman bin Affan wafat sekitar tahun 656 Masehi. Peristiwa tersebut menjadi titik puncak dari ketegangan yang telah memuncak dalam masyarakat Islam, yang merasa tidak puas dengan kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh Khalifah Utsman selama pemerintahannya.
Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus.
Utsman bin Affan Dikenal karena kebijaksanaannya dan ketegasannya, Utsman menjadi sosok yang dihormati dalam sejarah Islam. Namun, sejarah tidak selalu melulu tentang keberhasilan dan pengakuan. Di balik keberhasilannya, Khalifah Utsman juga dikenal karena kebijakan-kebijakan yang memicu kontroversi di kalangan masyarakat Islam.
Terputusnya hubungan perdagangan dunia Eropa-Asia melalui Laut Tengah, menyebabkan bangsa Barat untuk mencari jalan ke Asia. Dengan diketemukannya jalan baru ke Asia terjadilah revolusi dalam struktur perdagangan, yaitu adanya hubungan langsung antara daerah produksi dengan daerah konnsumsi.
Rasulullah SAW, pernah bersabda: “Bahwa sepeninggalku ada sebuah negeri di atas angin samudera namanya. Apabila ada didengar khabar negeri itu maka kami suruh engkau (menyediakan) sebuah kapal membawa perkakas dan kamu bawa orang dalam negeri (itu) masuk Islam serta mengucapkan dua kalimah syahadat …."
Oleh karena dari perjalanannya menuntut ilmu hingga dikenal sebagai seorang ulama Aceh ketika itu dan sangat mengerti perihal sejarah dan kesesatan dari kelompok yang menamakan diri Salafi (Wahabi) dalam dakwahnya yang muncul ke seluruh dunia untuk merubah akidah umat Islam yang telah disebarkan sebelumnya oleh para ulama pengikut mazhab.
Kisah Adam dan Hawa mustahil dilupakan orang, karena kisah mereka bukan hanya diceritakan Tuhan dalam Al-Qur’an saja, namun dijelaskan pula dalam kitab-kitab samawi sebelum Al-Qur’an misalnya dalam Bible bab Genesis. Dengan kata lain, bukan hanya orang Islam, orang-orang non Muslimpun minimal pernah mendengar kisah Adam dan Hawa.
The story of Adam and Eve is impossible for people to forget, because their story is not only told by God in the Qur'ān, but also described in the heavenly books before the Qur'ān, for example in the Bible chapter of Genesis. In other words, not only Muslims, but also non-Muslims have at least heard the story of Adam and Eve.
Haekal Afifa, Ketua Institut Peradaban Aceh menyatakan bahwa beberapa kawan bertanya baik melalui media sosial atau secara langsung kepadanya soal kedudukan dan sistem Kerajaan Aceh Darussalam, apakah diwarisi atau berjalan sesuai dengan aturan Kerajaan. Dan, bagaimana aturannya? Tulisan ini mungkin sedikit panjang, dan mencoba menjawab hal dimaksud.