Rasulullah SAW, pernah bersabda: “Bahwa sepeninggalku ada sebuah negeri di atas angin samudera namanya. Apabila ada didengar khabar negeri itu maka kami suruh engkau (menyediakan) sebuah kapal membawa perkakas dan kamu bawa orang dalam negeri (itu) masuk Islam serta mengucapkan dua kalimah syahadat …."
Oleh karena dari perjalanannya menuntut ilmu hingga dikenal sebagai seorang ulama Aceh ketika itu dan sangat mengerti perihal sejarah dan kesesatan dari kelompok yang menamakan diri Salafi (Wahabi) dalam dakwahnya yang muncul ke seluruh dunia untuk merubah akidah umat Islam yang telah disebarkan sebelumnya oleh para ulama pengikut mazhab.
Kisah Adam dan Hawa mustahil dilupakan orang, karena kisah mereka bukan hanya diceritakan Tuhan dalam Al-Qur’an saja, namun dijelaskan pula dalam kitab-kitab samawi sebelum Al-Qur’an misalnya dalam Bible bab Genesis. Dengan kata lain, bukan hanya orang Islam, orang-orang non Muslimpun minimal pernah mendengar kisah Adam dan Hawa.
The story of Adam and Eve is impossible for people to forget, because their story is not only told by God in the Qur'ān, but also described in the heavenly books before the Qur'ān, for example in the Bible chapter of Genesis. In other words, not only Muslims, but also non-Muslims have at least heard the story of Adam and Eve.
Haekal Afifa, Ketua Institut Peradaban Aceh menyatakan bahwa beberapa kawan bertanya baik melalui media sosial atau secara langsung kepadanya soal kedudukan dan sistem Kerajaan Aceh Darussalam, apakah diwarisi atau berjalan sesuai dengan aturan Kerajaan. Dan, bagaimana aturannya? Tulisan ini mungkin sedikit panjang, dan mencoba menjawab hal dimaksud.
Dalam bahasa Arab, hari itu dimulai dari hari Ahad (kesatu) sampai Sabtu. Tetapi kebiasaan di Indonesia, permulaan hari dimulai dari hari Senin, sebagai awal dari belajar di sekolah formal, sedangkan di pondok pesantren dimulai dari Sabtu, bila liburnya hari Jum'at. Sedangkan di Arab, kegiatan dimulai dari hari Ahad (kesatu) dan biasanya libur Jumat dan Sabtu.
Menurut penelitian pakar sejarah dan ahli nasab di Aceh, ahlul bait atau keturunan Nabi saw angkatan pertama yang tiba di Asia Tenggara, tepatnya di Aceh-Sumatra adalah Abdullah bin Hasan Mutsanna bin Hasan bin Ali atau cicit Nabi Muhammad saw.
Tepat pada Tanggal 24 September adalah peringatan bagi seluruh rakyat di pelosok Bumi Pertiwi Indonesia sebagai Hari Tani Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno.
Pahlawan Nasional, KH. Wahab Chasbullah tidak asing lagi bagi masyakarat Indonesia, terutama bagi warga Nahdhliyyin. Selain sebagai tokoh asal Desa Tambak Beras Jombang ini, juga merupakan salah satu Pendiri dan Penggerak Ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU).
Setelah berpindah-pindah dari satu dayah ke dayah lain di Aceh, dia meneruskan proses belajar selanjutnya ke Mesir sekitar tahun 1961. Pasca kembali ke Aceh dari perantauan dalam menuntut ilmu, atmosfir keilmuan di negeri Seuramoe Meukah kian semarak dan semakin gemerlap.