Berikut penjelasan Islam Nusantara yang luar biasa menurut Habib Abdullah bin Muhammad Baharun yang kemudian diterjemahkan oleh ustadz Abdul Aziz Jazuli, Lc seorang Mahasiswa Dirosah 'Ulya, Universitas Al-Ahqaf, Yaman.
Pada periode pemerintahan Khalifah Sayyidina Utsman bin Affan, yang berlangsung dari tahun 644 hingga 656 M, terdapat sejumlah peristiwa bersejarah yang mencakup berbagai wilayah di seluruh dunia, seperti Jazirah Arab, Nusantara, Timur Tengah, Mesir, Eropa, dan Cina. Era ini menjadi saksi bagi berbagai perubahan signifikan yang membentuk landasan peradaban dunia seperti yang kita kenal saat ini.
Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dan didirikan oleh Raden Patah, pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan nama Glagah atau Bintoro yang berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Nama KH. Maksum Djauhari alias Gus Maksum salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Kediri ini tak bisa dilepaskan dengan keberadaan Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa (Pagarnya NU dan Bangsa). Selain itu, Gus Maksum merupakan cucu pendiri Ponpes Lirboyo Kediri, KH Abdul Karim.
Bahasa Melayu memiliki asal dari Austronesia. Austonesia merupakan sebutan untuk penutur bahasa bagi 400 juta manusia, dan penyebaran bahasa ini terbentang dari Madagaskar hingga pulau Paskah di ujung timur, juga pulau Formosa dari selatan hingga pulau Aotearoa di Selandia Baru.
Di sisa-sisa kekuatan hidup Khalifah Umar, beliau membuat sebuah Majelis Syura dengan mencalonkan 6 orang sebagai khalifah selanjutnya. 6 orang tersebut yaitu: Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan Thalhah bin Ubaidillah.
Sejarah mencatat bahwa, Aceh tempo dulu mengalami trauma yang cukup besar, ketika merebaknya kerusakan akidah para tokoh dan generasi Aceh sesudah pembantaian para Teuku (Ule balang) dan Ulama sufi yang di sebut Revolusi Sosial 1946.
Kisah ini adalah lanjutan dari bagian kedua Asal-Usul Para Habaib di Nusantara, yang akan menceritakan bagaimana penyebaran para Habaib di lautan Hindia, seperti Asia Tenggara, India dan Afrikat Timur, termasuk Nusantara, Indonesia.
Khalifah Umar mempunyai sebuah kebiasaan, setiap tahun beliau haji dengan membawa istri-istri Rasulullah SAW. Pada tahun 23 H setelah melaksanakakn haji beliau berdoa kepada Allah SWT "Ya Allah, umurku kini telah bertambah, tulangku telah rapuh, kekuatanku pun berkurang, dan rakyatku tersebar di mana-mana. Maka, kembalikanlah aku kepada-Mu dalam keadaan tidak lemah ataupun bersalah."
Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel bagian pertama. Kisah ini akan menjelaskan mengenai golongan Alawi yang pindah ke Hadramaut disebabkan kekuasaan yang diktator.