Telah ditemukan sebuah manuskrip tahlil dari kitab peninggalan mbah Kiai Haji Moch Ilyas yang berasal dari Kesesi Pekalongan. Biasanya para kiai NU kalau ditanya tahlilan dimulai dari kapan? Mereka akan menjawab "mulai wali songo".
Pada tahun 801 Masehi, Kekaisaran caroling yang dipimpin oleh Raja Charlamagne mulai memperluas pengaruhnya di Eropa. Dalam upaya melindungi wilayahnya dari pengaruh Bani Umayyah di Andalusia, Charlamagne menargetkan kota-kota di timur laut Semenanjung Iberia.
Setelah Ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta berhasil diduduki oleh tentara Belanda dalam peristiwa yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II, pihal Belanda gencar menyebarkan propaganda yang menyatakan bahwa Republik Indonesia telah sepenuhnya runtuh.
Rijal Mumazziq Z, ketua PCNU Surabaya menerangkan bahwa dalam buku Berangkat dari Pesantren karya KH. Saifuddin Zuhri dijelaskan bagaimana Jepang berusaha menguasai para kyai pesantren dengan menempatkan perwira intelijen Muslim untuk memantau ulama, terutama di Jawa.
Pengaruh yang paling besar terhadap pasifikasi Belanda yang sangat dikhawatirkan oleh ulama adalah kebijakan dengan membuka pintu pendidikan sekular untuk rakyat Aceh. Selanjutnya para ulama menyadari bahwa Belanda telah menjauhkan generasi muda Aceh dari pengaruh mereka.
Dampak dari “Pemberontakan Sorban Kuning” sangat terasa dan menguras kekuatan utama Dinasti Han. Pada tahun 189 Masehi, Kaisar Ling meninggal dengan secara mendadak, kemudian digantikan dengan anaknya yang masih kecil, Kaisar Shao.
Pengobatan tradisional Ottoman menawarkan pandangan holistik terhadap kesehatan, dengan makanan dan diet menjadi salah satu pilar utamanya. Menurut catatan sejarah Ottoman, salah satu pendekatan yang dianggap efektif dalam menjaga kesehatan adalah melalui diet yang seimbang.
Hari demi hari, permusuhan kaum kafir Quraisy terhadap Rasulullah SAW dan para pengikutnya semakin sengit. Rasulullah SAW sendiri mengalami berbagai tekanan dan penindasan.
Pemberontakan Sorban Kuning terjadi pada akhir masa Dinasti Han, sekitar tahun 184 Masehi, ketika Tiongkok menghadapai krisis besar, baik secara sosial maupun ekonomi. Dinasti Han saat itu mengalami kemunduran dan ketidakstabilan akibat lemahnya pemerintahan pusat, korupsi, dan masalah agrarian yang semakin parah.
Sebelum meninggalkan Kalimantan Selatan, dengan pesawat di Bandara Syamsuddin Noor yang rencananya berangkat pada pukul 13.30 WITA, pada pukul 12.00 Syekh Yasin terlebih dahulu mampir ke rumah Guru Ijai di Keraton yang tidak jauh dari Pondok Pesantren Darussalam,