KH. Muhammad Hasyim Asy’ari merupakan ulama besar ahli hadits yang sangat tersohor di masanya. Sebagai pendiri NU, beliau (KH. Hasyim Asy’ari) tentunya mempunyai kapasitas ilmu yang tak perlu diragukan. Beliau memiliki gelar “Hadratussyekh”, gelar yang tidak sembarang ulama bisa miliki
Namun, terlepas dari itu semua makam Presiden Soekarno tidak pernah sepi dari para peziarah yang ingin mendoakan beliau dan mendapat keberkahan dari Sang Proklamator. Hal tersebut bisa terjadi karena ada fakta yang mungkin banyak orang belum mengetahuinya
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Belanda yang saat itu diboncengi oleh sekutu berniat untuk mengambil kembali Indonesia. Saat itulah KA. Adoellah Nawawi memiliki peran sentral dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, di usia 24 tahun beliau telah menjadi komandan Kompi II Divisi Timur Front Perlawanan Hizbullah
Di kota Mekah ia bermukim di kediaman Syeikh Isa Palembang yang telah menjadi penduduk tetap kota Mekah dan belajar berbagai disiplin ilmu agama dari sejumlah ulama besar yang mengajar di sana.
Gagasan nasionalisme dari Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari penting ditawarkan. Kenapa?
Isu perusahaan asing yang selalu mengancam Pemerintah Indonesia jika kepentingannya tidak terpenuhi ternyata benar adanya. Bahkan ancaman berbentuk intimidasi atau menakut-nakuti pernah dialami oleh Presiden KH. Abdurrahman Wahid.
Laduni.ID Jakarta – Peristiwa ifk adalah rekayasa kaum munafiqun. Meski Ali berpendapat, “Ya Rasulullah, apa yang perlu dikhawatirkan? Masih banyak perempuan lain”
Laduni.ID Jakarta – KA. Sa’doellah Nawawei (yang selanjutnya kami tulis ‘Kiai Sa’doellah’) lahir di Sidogiri pada tahun 1922 M. Beliau terlahir sebagai anak ke dua dari empat bersaudara, dari pasangan KH. Nawawie
Dikatakan meresahkan karena pada umumnya yang menjadi korban dari aksi-aksi massa sepihak tersebut adalah anggota PNI, PSI, ex-Masyumi, NU, dan bahkan organisasi Muhammadiyah. Ironisnya, aksi-aksi massa sepihak yang dilakukan oleh PKI itu belum pernah mendapat perlawanan dari anggota partai dan organisasi bersangkutan kecuali dari GP Ansor, yang mulai menunjukkan perlawanan memasuki tahun 1964.
September 1998 setahun pasca renovasi Masjid Al-Azhar, Maulana Syaikh Ali Jum'ah meminta kepada Menteri Wakaf Mesir Dr. Mahmud Hamdi Zaqzuq untuk menghidupkan kembali ruwaq-ruwaq (baca: bilik-bilik) Masjid Al-Azhar dengan halakah-halakah ilmiah.