LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman
- Senin Pon, 6 Januari 2025 | 6 Rajab 1446
Sejarah
Kisah Letjen Hartono, 'Pejah Gesang Melu Bung Karno'
Puncak Ketegangan Letjen Hartono dengan Soeharto adalah saat Bung Karno yang ketika tahun 1965 1967 menjadi bulan-bulanan media, bahkan dunia internasional, karena dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas Gerakan 1 Oktober 1965 (Gestok).
Mengenal 4 Imam Madzhab Ilmu Fiqih
Dalam hukum Islam atau fiqih terdapat empat mazhab besar yang diakui oleh golongan Ahlussunnah wal Jama’ah, yaitu Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali
Dua Sosok Kiai Hebat yang Membesarkan TNI untuk Aswaja dan NKRI
KH Yusuf Hasyim dan KH Munasir Ali adalah dua tokoh yang sangat berjasa bagi negara dan bangsa Republik Inodnesia.
Alasan Kiai Wahid Hasyim Minta Bung Hatta Jadi Ketum PBNU
Di tengah kesibukan mencari itulah, KH Wachid Hasyim mengusulkan nama Mochammad Hatta atau Bung Hatta untuk menjadi calon Ketum PBNU. Mendengar itu semuanya kaget.
Asal-usul Munculnya Istilah Aceh Serambi Mekah
Banyak kalangan menamai provinsi yang berpenduduk kurang lebih 5,2 itu dengan sebutan ‘Aceh Serambi Mekah’ atau ‘Aceh Serambi Arab’. Kenapa bisa demikian?
Maulana Habib Luthfi Bin Yahya: Siroh Singkat Wali Sanga
Sebenarnya Wali Sanga di Indonesia itu tidak hanya yang biasa dikatakan oleh ahli sejarah, Saya akan bercerita tentang Wali Sanga yang ini menyimpang dari para ahli sejarah.
Mengenal Sosok Pembaharu Sekolah Agama dan Bahasa Khutbah di Sumbar
Adalah Syaikh Muhammad Thaib Umar yang tergolong fenomenal.
Kisah Syaikh Wali Makdum, Sang Penyebar Islam di Banyumas
Makam Syeh Makdum Wali terletak Karanglewas sekitar 500 meter ke utara dari jalan Raya Karanglewas.
Kisah Sang Kiai Ningrat Pembawa Tongkat
Ketika itu, warga sekitar dan para Santri merasa resah. Setiap kali warga dan para Santri hadir pada saat acara tertentu yang digelar di Masjid,
Menilik Sejarah Kongres Kaum Muslimin se-Tapanuli
Kongres ini berlangsung pada 7-9 Februari 1947 di Madrasah Islamiyah Kampung Bukit Padangsidimpuan. Kongres ini dihadiri oleh ulama dan tokoh pemuda dari Mandailing, Padang Lawas, Angkola Siprok, Natal dan Sibolga. Dalam kongres tersebut didapatkan kesepakatan di antara ulama dan tokoh pemuda yang berfaham Aswaja untuk mendirikan Nahdlatul Ulama
