Sejarah juga mencatat dengan air mata dan darah bagaimana cucu Rasulullah dibunuh secara tragis. Begini kisahnya...
Kwik Kian Gie menanyakan apakah ada kekacauan pada jaman Khilafah? Ini jawabannya...
Nahdlatul Ulama berdasarkan hasil muktamarnya di Palembang 1952, memutuskan keluar dari Masyumi. Menjadi partai politik tersendiri. Dengan kepemimpinan dari KH. Abdul Wahab chasbullah dan KH. Idham Chalid berhasil membawa NU menjadi partai papan atas.
Maka pada 18 Juni 1880 oleh pimpinan tentara Belanda di Kutaradja dikirimlah tambahan pasukannya dan Major van Steenvelt. Sejak itu, berlaku kembali pertempuran-pertempuran di sekitar Kuta Glee dengan mengalami kekalahan-kekalahan besar di pihak Belanda
Perjalanan Rasulullah selanjutnya baginda nabi bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untuk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab
Tuan Syekh Abdul Wahab pertama kali mendapat pendidikan Quran langsung dari ayahnya. Setelah ayahnya wafat, ia belajar kepada Tuanku Muhammad Shaleh Tambusai dan Tuanku Haji Abdul Halim Tambusai dan Syekh Muhammad Yusuf di Semenanjung Melayu selama dua tahun
Setelah sebulan pertempuran, Belanda hanya bisa menguasai Blang Temulir dekat kota Samalanga. Ratusan serdadu colonial mati, dan Van Der Heijden sendiri luka berat, bahkan mata kirinya mengalami kebutaan akibat terkena peluru pasukan Aceh.
Imam Ibnu Wahb pernah mengalami kebingungan karena dia hafal banyak hadits. Kenapa?
Hanya anak kecil suka melempar batu di air! Orang dewasa hanya senyum-senyum bahagia. Maksudnya?
Benarkah kalau Rasulullah pernah melarang bertanya? Kenapa?