INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Tujuan utama sebagian besar mufassir adalah bagaimana memahami al Quran, dan bagaimana menjadikan umat Islam paham terhadap al Quran. Hal ini menuntut mereka untuk menyajikan tafsirnya dengan berbagai metode yang dianggap memudahkan bagi pembaca. Metode tanya jawab ini sebagian kecil dari bukti bahwa para ulama tafsir sangat antusias memberikan pemahaman
Para mufassir mempunyai cara masing-masing untuk mengekspresikan pemikiran dan kemampuannya dalam berinteraksi dengan Al Quran, tentu saja, diantara mereka ada yang "hanya" mengikuti metode-metode sebelumnya, tapi, tidak sedikit pula yang berinovasi mengembangkan metode unik, yang menjadikan tafsirnya menarik perhatian
Setelah itu Kayubi nyantri di Pesantren Waung, Baron, Nganjuk. Enam tahun beliau menimba ilmu di pesantren asuhan Kiai Bonondo, pakde atau pamannya sendiri.
Khalifah Umar ditusuk 3 kali oleh seorang budak saat beliau menjadi imam shalat subuh. Begini kisahnya.
Shalawat Tarhim pertama kali sampai ke Indonesia pada akhir tahun 1960an. Bagaimana sejarahnya?
Terbunuhnya Putra Ka'bah, Sang Pintu Ilmu Sayyidina Ali Bin Abi Tholib Ra Oleh Ibnu Muljam, Peristiwa 7 Ramadhan Yang Tak Terlupakan
Suatu kali ada acara NU di Surabaya. Kyai Bisri Mustofa mengajak sejumlah kyai Rembang untuk berangkat berombongan dengan mobil miliknya. Mbah Sungeb ingin ikut tapi tak berani ngomong sendiri, maka ia minta tolong salah seorang kyai itu untuk mengusulkannya kepada Kyai Bisri.
Beliau adalah orang yang dijuluki menyerupai seperti malaikat dimana beliau memiliki kebiasaan mengkhususkan waktu untuk lebih banyak beribadah, berdzikir dan wirid, beliaulah perintis pertama kali yang mempelopori jamuan makan setelah wafatnya seorang muslim.
Kemudian, seorang pedagang parfum juga turut ambil peran menyebarkan tentang puasa kepada orang-orang yang lewat di jalanan dan para pemuja di masjid-masjid. Dan, itulah yang berkembang hingga saat ini
Bila dulu meugang dilakukan oleh raja dan petinggi negeri untuk menyantuni rakyatnya, kini berbalik menjadi momen “jual kecap” untuk merebut kekuasaan