Masjid ini dibangun pada zaman pemerintahan Sultan Muzaffar Shah pada tahun 1514, mengikuti saran Syekh Syafiyudin al Abbas (Ulama Fiqh yang bergelar Datu' Faqih Diraja).
Melihat hal itu beliau berhenti dan berujar kepada weng teubee tersebut “alah hai meutuah, bek lee ka seutot lon” (Wahai meutuah (sapaan mulia yang digunakan untuk menyapa) jangan engkau ikuti saya lagi
Bagi masyarakat Pidie, Teungku Chik Di Pasi dipandang sebagai pemimpin pembangunan, pembebas rakyat dari ketidakberdayaan, dan pembimbing ke jalan kebenaran.
Saluran irigasi Lueng Bintang merupakan bukti nyata dari peran ilmu dan iman dalam pembangunan fisik maupun spiritual. Dalam semalam dan wujud konkrit hasilnya bisa dimanfaatkan berabad-abad kemudian sampai sekarang
Tentu saja masyarakat dan ahli waris terus merawat dan menjaga keuneubah Tgk. Syiek Dipasi tersebut yang sangat di hormati dan di kenal sosok yang sangat banyak kelebihan
-Setelah sekian lama menimba ilmu di berbagai tempat termasuk negeri Haramain, Syaikh Abdus Salam membuka zawiyah atau dayah di Waido
Ulama sebagai pewaris nabi itu tentu saja mengharapkan zurriyat (keturunan)nya menjadi lampu mercuar untuk ummat
Kembang Tanjung salah satu negeri lahirnya ulama Aceh