Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Shalat bukan lagi sebuah kewajiban, namun sudah seharusnya menjadi sebuah kebutuhan. Dengan shalat, seorang Muslim menunjukkan kepasrahannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Tuntunan Rasulullah SAW sangat terasa kebenarannya setelah semakin banyak diungkapkan oleh kemajuan sains dan teknologi. Karena itu, dalam ajaran Islam, apabila terjadi gerhana, diperintahkan untuk melakukan shalat sunnah gerhana.
LADUNI.ID, Shalat lima waktu adalah salah satu rukun Islam. Shalat lima waktu hukumnya Fardhu Ain, yaitu wajib dilaksanakan oleh semua orang Islam yang mukallaf (baligh dan berakal/sadar).
Shalat merupakan ibadah yang primer bagi umat Islam dan akan menjadi penentu baik-buruknya amal. Maka, setiap Muslim wajib menaruh perhatian khusus dalam ibadah shalat.
Selepas menunaikan shalat fardhu lima waktu, seorang Muslim dianjurkan meluangkan waktu sejenak untuk berdzikir. Amalan ini menjadi rutinitas (wirid) as-salafus shalih yang memiliki dasar kuat dari sunnah Nabi Muhammad SAW.
Ketika tiba waktu shalat, dan adzan telah berkumandang, sementara pada saat yang sama telah tersaji makanan yang siap untuk disantap, maka bagaimanakah sikap yang paling baik dan dianjurkan terlebih dahulu, makan atau shalat?
halat merupakan sarana paling utama bagi seorang hamba dalam berkomunikasi atau bermunajat dengan Allah SWT. Pada dasarnya, kapan pun dan di mana pun seseorang diperbolehkan melakukan shalat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Sifat lupa yang merupakan fitrah manusia sebagai makhluk Allah SWT, meniscayakan fiqih dalam memberikan ruang istimewa bagi mereka yang benar-benar lupa.
Secara bahasa shalat berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti doa. Sedangkan, menurut istilah, shalat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan Takbiratul Ihram dan diakhiri dengan Salam.