Abul Hasan al-Bakri, Abu 'Umarah bin Zaid al-Madini dan Muhammad bin Ishaq al-Mathlabi meriwayatkan: Suatu hari ketika Rosululloh ﷺ berada di masjid, tiba-tiba seorang lelaki bercadar datang menemui beliau.
Salah seorang Mursyid Thariqoh Syaziliyah yang masyhur adalah KH Abdul Jalil Mustaqim, Tulungagung Jawa Timur. Kiai Jalil juga mengasuh pesantren bernama Pesantren PETA (Pesulukan Thariqoh Agung), Tulungagung.
Seorang mahasiswi kesurupan di kos yang sudah lama tak ditempati, tiga bulan. Ternyata, ada penghuni lain yang menempati kos. Tapi, bukan manusia.
KH Zaenudin Djazuli atau biasa akrab dipanggil kyai Dien/gus Dien adalah salah satu pengasuh pesantren Al Falah Ploso Kediri. Jasanya untuk bangsa dan negara begitu besar.
Berkata sebagian orang saleh; "Singgah dirumahku beberapa tamu dan aku tau mereka adalah golongan wali abdal, aku katakan kepada mereka.
Tulisan ini akan mengulas tentang sebuah teladan dari Gus Dur yang kebaikannya tidak ingin diketahui orang. Juga tentang alasan mengapa Gus Dur sering ke gereja dan dekat dengan non-muslim.
Di masa Habib Husen Bin Muhammad Bin Ali Al-Haddad masih kecil, beliau menghadiri haul di Cikura. Setiba di area kediaman KH Said, beliau mengikuti terus arah KH Said berjalan.
Yenni Wahid mengatakan bahwa, sebenarnya kebebasan berpendapat di Indonesia masih dijamin oleh undang-undang. Selama dijamin UU, masyarakat masih bisa bebas bersuara dengan kritis.
Gus Dur sering dianggap punya kemampuan spektakuler. Salah satunya, kalau sedang tidur, Gus Dur bisa tahu apa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang di sekelilingnya.
Jika ada pertanyaan siapa warga Kabupaten Rembang yang layak dijuluki Raja Tato? Maka...