Buya Syakur, begitu sapaan akrab jamaah kepadanya. Sesuai dengan cerita Gus Dur di atas, adalah seorang kyai yang mempunyai pemikiran keislaman yang sangat rasional.
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita berpandangan adil dalam melihat kenyataan yang ada di Indonesia. Adil tersebut dalam pandangan Gus Baha adalah ketika pandangan nasionalisme tidak mengurangi keagamaan, begitupun sebaliknya, pandangan keagamaan tidak mengurangi nasionalisme.
Dengan kata lain, bahwa agama, semua agama, hakikatnya memang tidak dihadirkan untuk memusuhi orang, tidak untuk perang. Tetapi yang ada dan terjadi adalah orang menggunakan agama, atau mengatasnamakan agama dan atau moralitas.
Diam terkadang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah, karena terlalu reaktif walaupun niatnya baik, malah akan menambah rumit sebuah persoalan, apalagi yang berseteru keduanya sama-sama orang yang kita hormati, bisa keluarga, guru atau atasan sendiri.
Anggada adalah salah satu tokoh wayang yang berwujud kera berbulu merah. Dia anak tunggal Resi Subali, raja kera dari Kerajaan Guwakiskenda, sedangkan ibunya seorang bidadari ‘bernama Dewi Tara. itulah sebabnya, ia juga disebut Subaliputra atau Subalisuta.
Dewi Ambika (Ambalika) dan Dewi Ambiki (Ambaliki), putri Dewi Swargandini dan Prabu Darmahumbara atau Prabu Darmamuka, raja negara Giyantipura atau Sruwantipura. Dalam kitab Mahabharata juga disebut dengan nama Kerajaan Kasi atau Kasipura.
Suku Abung merupakan bagian asli dari suku Lampung. Suku Abung tersebar di Sebelah utara berbatasan dengan Sungkai dan Way Kanan, sebelah barat berbatasan dengan daerah Lampung Barat, sebelah selatannya berbatasan dengan Lampung Selatan, dan sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa. Mayoritas masyarakat Abung memeluk agama Islam. Suku Abung sering disebut juga Abung Bunga Mayang.
Dewi Amba adalah putri sulung dari tiga bersaudara, putri Prabu Darmahumbara, raja negara Giyantipura dengan peramisuri Dewi Swargandini. Kedua adik kandungnya bernama Dewi Ambika (Ambalika) dan Dewi Ambiki (Ambaliki).
Adirata adalah Raja Petapralaya yang juga bergelar Prabu Radheya, Istrinya bernama Dewi Nadha atau lebih dikenal dengan nama Radha. Adirata dalam Kitab Mahabharata adalah ayah angkat Adipati Karna atau Karna, yang sebenarnya adalah putra sulung Dewi Kunti dari Batara Surya.
Tradisi Accera Kalompoang atau lengkapnya Tradisi Songkabala Accera Kalompoang merupakan tradisi pencucian benda-benda pusaka Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan yang dilakukan turun-temurun dan merupakan tradisi yang sakral oleh masyarakat Gowa, Sulawesi Selatan.