Begawan Abiyasa adalah adalah kakek keluarga Pandawa dan Kurawa. Ayah Begawan Abiyasa adalah Begawan Palasara, pertapa terkenal dari Gunung Rahtawu. ibunya, yang bernama Dewi Durgandini,
Semua waktu memang baik, tapi bagi manusia yang terikat ruang dan waktu tetap akan dijatah ruang hidup yang tidak sempurna (alam itu fana' sedangkan Allah itu Baqo', Qodim, Yang Maha Awal dan juga Yang Maha Akhir).
Nusa Tenggara, adalah salah satu dari beberapa provinsi di Indonesia yang masih menyimpan kekayaan budaya dari suku-sukunya. Salah satunya, yakni Suku Abui. Suku Abui merupakan suku yang mendiami wilayah Pulau Alor di Nusa Tenggara Timur. Tepatnya desa Takpala, Alor.
Abimanyu adalah putra kesayangan dari Arjuna, penengah dari Pandawa dan cucu Prabu Pandudewanata, raja Negeri Astina. Ibunya bernama Dewi Subadra dalam pewayangan lebih dikenal dengan sebutan Dewi Wara Sembadra, putri Prabu Basudewa raja negeri Matura/Madura/ Mandura dengan Dewi Dewaki.
Salah satu Sub Suku Dayak yang sudah dianggap punah adalah Dayak Abal. Suku Dayak ini berada di wilayah Kalimantan Selatan, kebanyakan kelompok orang Dayak Abal ini berdiam di desa Halong Dalam, desa Agong, dan desa Suput.
Seni pertunjukan wayang yang tumbuh dan berkembang di Jawa merupakan kesenian tradisonal yang mampu bertahan dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan segala aspek perubahan-perubahannya. Perkembangan seni pertunjukan wayang di pengaruhi oleh kondisi sosial, yang berpengaruh terhadap perubahan fungsi seni pertunjukan wayang.
Habib Umar bin Hafidz Ungkapkan Rahasia Kenapa Tarim Bisa Menjadi Kota Seribu Wali Allah
Di dalamnya bukunya, Syaikh Ali Thanthawi juga menuliskan sebuah temuan yang mengatakan bahwa sejak zaman Abbasiah, Islam sudah masuk ke Indonesia. Hal itu bisa dibuktikan dengan kuburan yang ada di Sumatera.
Wayang yang kita lihat sekarang ini berbeda dengan wayang pada masa lalu, begitu pula wayang di masa depan akan berubah sesuai zamannya. Tidak ada sesuatu seni budaya yang mandeg atau berhenti. Seni budaya akan selalu berubah dan berkembang, namun perubahan seni budaya wayang ini tidak berpengaruh terhadap jati dirinya. karena wayang telah memiliki landasan yang kokoh.
Pandangan dasar Islam terhadap perempuan, dalam al-Qur’an menerangkan bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan Allah dalam derajat yang sama. Tidak ada isyarat bahwa perempuan pertama (Hawa) yang diciptakan oleh Allah adalah suatu ciptaan yang mempunyai martabat lebih rendah dari laki-laki pertama (Adam). Hal ini ditegaskan al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 1