Terjemah Kitab

 

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 33-35: Bersyukur, Menjaga Lisan dan Kemaluan

Dalam ajaran Islam, rasa syukur adalah bagian penting dari iman dan merupakan wujud nyata dari pengakuan terhadap nikmat yang diberikan Allah. Syukur itu sendiri terdiri dari tiga unsur yang saling terkait....

Terjemah Qami' Al-Tugyan Bab 36-38: Menjaga Amanah, Tidak Membunuh Sesama Muslim, Menjaga Makanan

"Tiga hal yang apabila semuanya atau salah satunya ada pada diri seseorang, maka kawinilah bidadari berapa pun ia mau (di akhirat nanti), yaitu, ....

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 39-41: Menghindari Hal-Hal yang Haram dan Dilarang

Harta yang haram berasal dari berbagai sumber yang tidak sah menurut hukum Islam, seperti transaksi riba (bunga), pencurian, penipuan, dan sejenisnya. Oleh karena itu, umat Islam diwajibkan untuk mencari nafkah yang halal, seperti melalui pertanian, perdagangan, atau pekerjaan lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 42-44: Nafkah Sederhana, Tidak Dendam, dan Tidak Mencela

Dendam adalah perasaan yang muncul akibat kemarahan, suatu api yang membara di dalam hati yang ingin menyakiti orang lain. Perasaan ini dapat bertahan lama dan tanpa henti, seolah-olah berputar dalam diri seseorang. Dendam membuat seseorang terfokus pada rasa ingin membalas, memperburuk keadaan orang yang dianggap telah menyakiti atau merugikan dirinya.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 45-47: Ikhlas, Menyesali Maksiat, dan Bertobat

Imam Ghazali memberikan penjelasan yang sangat dalam mengenai konsep ikhlas. Menurutnya, ikhlas adalah tujuan sejati seseorang dalam melakukan segala perbuatan baik, yang murni hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 48-50: Berkurban, Taat Kepada Pemerintah, dan Ikut Mayoritas Muslim

Kurban atau tadhiyyah adalah penyembelihan hewan seperti unta, sapi, atau kambing sebagai bentuk pengabdian dan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Penyembelihan hewan kurban dilakukan pada Hari Raya Idul Adha, dimulai sejak terbitnya matahari, setelah pelaksanaan salat Idul Adha dan dua khotbahnya.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 51-53: Adil, Mengajak kepada Kebaikan, Tolong Menolong

Syeikh Muhyiddin An-Nawawi menjelaskan bahwa ayat ini sering kali dipahami secara keliru. Sebagian orang beranggapan bahwa jika seseorang yang sesat ada di sekitar kita, maka kita harus menjauhkan diri darinya untuk menjaga diri dari mudharat atau bahaya.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 54-56: Malu kepada Allah, Berbakti kepada Orang Tua, dan Silaturrahim

Malu merupakan salah satu sifat mulia yang menjadi bagian penting dari keimanan seseorang. Rasulullah juga menegaskan bahwa rasa malu kepada Allah haruslah tulus dan sungguh-sungguh.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 57-59: Budi Pekerti, Berbuat Baik, dan Taat

Sebagian ulama menggambarkan tanda-tanda budi pekerti yang baik sebagai kumpulan sifat mulia yang memancarkan keindahan jiwa. Seseorang dengan akhlak yang baik cenderung memiliki rasa malu yang tinggi, jarang menyakiti orang lain, senang berbuat baik dan mendamaikan, serta selalu berkata jujur.

Terjemah Maulid Diba’ 21 (Faqalatil Malaikati)

Laduni.ID, Jakarta - Berikut teks terjemah Maulid Diba’ (Faqalatil Malaikati) yang banyak dibaca oleh kaum muslim Indonesia:

Menampilkan 61 - 70 dari 75 Terjemah Kitab