Syeikh Muhyiddin An-Nawawi menjelaskan bahwa ayat ini sering kali dipahami secara keliru. Sebagian orang beranggapan bahwa jika seseorang yang sesat ada di sekitar kita, maka kita harus menjauhkan diri darinya untuk menjaga diri dari mudharat atau bahaya.
Malu merupakan salah satu sifat mulia yang menjadi bagian penting dari keimanan seseorang. Rasulullah juga menegaskan bahwa rasa malu kepada Allah haruslah tulus dan sungguh-sungguh.
Sebagian ulama menggambarkan tanda-tanda budi pekerti yang baik sebagai kumpulan sifat mulia yang memancarkan keindahan jiwa. Seseorang dengan akhlak yang baik cenderung memiliki rasa malu yang tinggi, jarang menyakiti orang lain, senang berbuat baik dan mendamaikan, serta selalu berkata jujur.
Islam menekankan kewajiban yang jelas bagi seorang laki-laki terhadap istri, anak-anak, dan keluarganya. Pertama, seorang suami wajib memberikan nafkah kepada istrinya sesuai dengan kemampuan ekonominya, apakah ia kaya, sederhana, atau miskin.
Rasulullah ﷺ memberikan panduan mulia tentang menjenguk orang sakit, sebuah perbuatan yang tidak hanya mempererat hubungan antar sesama, tetapi juga mendekatkan pelakunya kepada rahmat Allah. Dalam sabdanya, beliau ﷺ menyampaikan: "Bila seorang lelaki menjenguk orang sakit, maka ia menyelami rahmat Allah, dan bila ia duduk di sisinya, maka rahmat itu bersemayam dalam dirinya."
Dalam menghadapi fitnah yang mengancam keimanan, dianjurkan bagi seorang muslim untuk mengambil langkah-langkah bijak, termasuk hijrah (pindah) dari daerah yang dikuasai oleh orang-orang kafir ke wilayah Islam.
Imam Abu Ali Ad-Daqaq menceritakan sebuah kisah tentang Sayyid Hatim bin Alwan Al-Asham (semoga Allah menyucikan rohnya), yang menunjukkan keteladanan dalam menjaga perasaan orang lain. Suatu ketika, seorang wanita datang untuk menanyakan sebuah masalah ...
Imam Halimi menegaskan bahwa pergaulan bebas tanpa batas antara pria dan wanita diibaratkan seperti melepas ternak tanpa kendali. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mengatur interaksi dengan batasan yang jelas demi menjaga moralitas dan kehormatan.
Dalam ajaran Islam, mendamaikan orang yang sedang berselisih juga merupakan bentuk sedekah yang mulia. Bahkan, Rasulullah menekankan bahwa orang yang melakukan hal ini, yakni menyatukan kembali orang-orang yang berseteru, akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt.
Laduni.ID, Jakarta - Berikut teks terjemah Maulid Diba’ (Faqalatil Malaikati) yang banyak dibaca oleh kaum muslim Indonesia: