Terjemah Kitab

 

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 51-53: Adil, Mengajak kepada Kebaikan, Tolong Menolong

Syeikh Muhyiddin An-Nawawi menjelaskan bahwa ayat ini sering kali dipahami secara keliru. Sebagian orang beranggapan bahwa jika seseorang yang sesat ada di sekitar kita, maka kita harus menjauhkan diri darinya untuk menjaga diri dari mudharat atau bahaya.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 54-56: Malu kepada Allah, Berbakti kepada Orang Tua, dan Silaturrahim

Malu merupakan salah satu sifat mulia yang menjadi bagian penting dari keimanan seseorang. Rasulullah juga menegaskan bahwa rasa malu kepada Allah haruslah tulus dan sungguh-sungguh.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 57-59: Budi Pekerti, Berbuat Baik, dan Taat

Sebagian ulama menggambarkan tanda-tanda budi pekerti yang baik sebagai kumpulan sifat mulia yang memancarkan keindahan jiwa. Seseorang dengan akhlak yang baik cenderung memiliki rasa malu yang tinggi, jarang menyakiti orang lain, senang berbuat baik dan mendamaikan, serta selalu berkata jujur.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 60-62: Hak Istri dan Anak, Mencintai Ahli Agama, dan Menjawab Salam

Islam menekankan kewajiban yang jelas bagi seorang laki-laki terhadap istri, anak-anak, dan keluarganya. Pertama, seorang suami wajib memberikan nafkah kepada istrinya sesuai dengan kemampuan ekonominya, apakah ia kaya, sederhana, atau miskin.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 63-65: Menjenguk Orang Sakit, Sholat Jenazah, Mendoakan Orang Bersin

Rasulullah ﷺ memberikan panduan mulia tentang menjenguk orang sakit, sebuah perbuatan yang tidak hanya mempererat hubungan antar sesama, tetapi juga mendekatkan pelakunya kepada rahmat Allah. Dalam sabdanya, beliau ﷺ menyampaikan: "Bila seorang lelaki menjenguk orang sakit, maka ia menyelami rahmat Allah, dan bila ia duduk di sisinya, maka rahmat itu bersemayam dalam dirinya."

Terjemah Qami' Al-Tugyan Bab 66-68: Menjauhi Hal-Hal yang Tidak Baik, Menghormati Tetangga, Menghormati Tamu

Dalam menghadapi fitnah yang mengancam keimanan, dianjurkan bagi seorang muslim untuk mengambil langkah-langkah bijak, termasuk hijrah (pindah) dari daerah yang dikuasai oleh orang-orang kafir ke wilayah Islam.

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 69-70: Menutupi Keburukan Orang Lain, Sabar, dan Zuhud (Membatasi Diri)

Imam Abu Ali Ad-Daqaq menceritakan sebuah kisah tentang Sayyid Hatim bin Alwan Al-Asham (semoga Allah menyucikan rohnya), yang menunjukkan keteladanan dalam menjaga perasaan orang lain. Suatu ketika, seorang wanita datang untuk menanyakan sebuah masalah ...

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 72-74: Cemburu, Berpaling dari Hal yang Tidak Bermanfaat, dan Dermawan

Imam Halimi menegaskan bahwa pergaulan bebas tanpa batas antara pria dan wanita diibaratkan seperti melepas ternak tanpa kendali. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mengatur interaksi dengan batasan yang jelas demi menjaga moralitas dan kehormatan. 

Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 75-77: Hormat Orang Tua, Mendamaikan Orang Islam yang Bersengketa, dan Mencintai Sesama

Dalam ajaran Islam, mendamaikan orang yang sedang berselisih juga merupakan bentuk sedekah yang mulia. Bahkan, Rasulullah menekankan bahwa orang yang melakukan hal ini, yakni menyatukan kembali orang-orang yang berseteru, akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt.

Terjemah Maulid Diba’ 21 (Faqalatil Malaikati)

Laduni.ID, Jakarta - Berikut teks terjemah Maulid Diba’ (Faqalatil Malaikati) yang banyak dibaca oleh kaum muslim Indonesia:

Menampilkan 81 - 90 dari 95 Terjemah Kitab