Membeli Padi dengan Dibayar dalam Waktu Tertentu

 
Membeli Padi dengan Dibayar dalam Waktu Tertentu

Membeli Padi dengan Janji Dibayar Besok Panen

Pertanyaan :

Kalau seorang menerimakan uang satu rupiah dengan janji dibayar sekwintal pada besok waktu panen, padahal pada waktu panen sekwintal harga dua rupiah, apakah itu termasuk akad salam (tempah) ataukah pinjam untuk menarik keuntungan?.

Jawab :

Sesungguhnya akad yang demikian itu akad fasid (tidak sah) karena kalau dikatakan akad salam, maka menjadi akad salam yang fasid karena temponya dianggap tidak tentu yang tidak boleh, menurut Imam Syafi’i, dan Imam Abu Hanifah, kalau dikatakan pinjam pun tidak tepat, karena tidak dikembalikan dengan sesamanya, karena tidak sah akadnya, maka wajib mengembalikan yang diterima.

Keterangan, dari kitab:

  1. Asna al-Mathalib [1]

وَيُشْتَرَطُ أَنْ يَكُوْنَ اْلأَجَلُ مَعْلُوْمًا أَي فِي السَّلَمِ.

Dalam akad pemesanan, maka disyaratkan tempo waktunya diketahui.

  1. Rahmah al-Ummah [2]

أَنْ يَكُوْنَ فِيْ جِنْسٍ مَعْلُوْمٍ بِصِفَةٍ مَعْلُوْمَةٍ وَمِقْدَارٍ مَعْلُوْمٍ وَأَجَلٍ مَعْلُوْمٍ.

Disyaratkan dalam jenis yang telah diketahui dengan sifat, kadar dan tempo yang telah diketahui.

  1. I’anah al-Thalibin [3]

اَلْإِقْرَاضُ هُوَ تَمْلِيْكُ شَيْءٍ عَلَى أَنْ يَرُدَّ مِثْلَهُ.

Menghutangi adalah memberi hak milik sesuatu agar dikembalikan dengan sesamanya.

[1] Syaikh al-Islam Zakariya al-Anshari, Asna al-Mathalib, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1422 H/2001), Jilid III, h. 134.

[2] Ibn Abdurrahman Muhammad al-Dimasyqi, Rahmah al-Ummah fi Ikhtilaf al-Aimmah, (Mesir: Maktabah al-Tijariyah al-Kubra, t .th.), h. 146-147.

[3] Al-Bakri Muhammad Syatha al-Dimyathi, I’anah al-Thalibin, (Beirut: Dar al-Fikr, 1418 H/1997 M), Jilid III, h. 48.

Sumber: Ahkamul Fuqaha no. 220 KEPUTUSAN MUKTAMAR NAHDLATUL ULAMA KE-13 Di Menes Banten Pada Tanggal 13 Rabiuts Tsani 1357 H. / 12 Juli 1938 M.