Nabi Muhammad dan Penjaga Surga

  1. Hadis:

    آتِي بَابَ الْجنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ مَنْ أَنْتَ فَأقُوْلُ مُحَمَّدٌفَيَقُوْلُ بِكَ أُمِرْتُ أَنْ لَا أَفْتَحَ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

    Artinya:
    "Aku nanti akan datang ke sebuah pintu surga pada hari kiamat mohon agar pintu itu dibuka, maka akan berkatalah seorang penjaga: "Siapa kau?", aku akan menjawab: "Muhammad".
    Penjaga itu akan berkata: "Demi engkau, aku diperintah agar tidak membukanya untuk siapapun sebelum engkau."

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan oleh lbnu Asakir dalam Tarikh-nya Dari Ibnu Abbas sebagaimana diungkapkan dalam kitab Al-Jami'ul Kabir, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Sesungguhnya Allah telah memilih aku di antara tiga keluarga rumahku bagi seluruh umatku yakni aku penghulu ketiganya dan penghulu anak cucu Adam pada hari kiamat dan hal ini tidak menjadi kebanggaan bagiku. Allah telah memilih aku, Ali bin Abi Thalib, Hamzah bin Abdul Muthalib dan Ja'far bin Abu Thalib, ketika kami tidur di Abthah dengan hanya berselimut baju masing-masing. Ali di sebelah kananku, Ja'far di sebelah kiriku dan Hamzah di dekat kakiku. Tiba-tiba aku terbangun oleh kepakan sayap Malaikat, Dia adalah Jibril bersama tiga malaikat lainnya. Salah seorang di antara mereka bertanya: "Hai Jibril, kepada siapa di antara keempat orang ini engkau diutus?" maka Jibril menyentuh aku dengan kakinya seraya berkata: "Kepada orang ini, Dia panghulu anak-cucu Adam." Kembali malaikat itu bertanya: "Siapa Dia ?" Jawab Jibril: "Dia Muhammad bin Abdullah, penghulu seluruh Nabi. dan ini Ali bin Abu Thalib dan yang ini Hamzah bin Abdul Muthalib penghulu syuhada, kemudian yang ini adalah Ja'far yang akan diberi dua sayap untuk terbang dalam surga sekehendaknya."

    Periwayat:
    Imam Ahmad dan Muslim Dari Anas bin Malik. Hadis ini bagian akhir Dari "Hadis Syafa'at" yang secara lengkap ditulis Imam Ahmad dalam Musnad-nya. Menurut Al-Bulqaini, Hadis Syafa'at merupakan sababul wurud Dari Hadis yang berbunyi (artinya): "Aku penghulu anak-cucu Adam."


    1. "Jannah"(surga) mashdar Dari kata "Janna" artinya "satara", yakni menutupi. Jadi jannah (surga) adalah taman yang ditutupi pepohonan, disebut juga "Darus Tsawab", negeri pahala.

    2. "Abthah" asal maknanya semua tempat yang luas. Maksudnya sebuah tempat di Makkah, letaknya antara Jabal Nur dan Hajwan.

    3. Kisah serupa Diriwayatkan pula Dari Hadis Ya'qub bin Sufyan, tapi di dalamnya ada orang benama 'Ubayah bin Rubu'i yang oleh Adz-Dzahabi dalam kitab Mizanul I'tidal Dijelaskan bahwa 'Ubayah bin Rubu'i Dari sekte Syi'ah, ia seorang yang dha'if atau lemah periwayatannya.