Anak Cucu Mengikuti Orang Tua

  1. Hadis:

    ذُرِّيَّةُ المُؤْمِنِيْنَ مَعَ آبَائِهِمْ اللهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوْا عَامِلِيْنَ وَذُرِّيَّةُ المُشْرِكِيْنَ مَعَ آبَائِهِمْ اللهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوْا عَامِلِيْنَ

    Artinya:
    "Keturunan orang-orang yang beriman beserta orang tua mereka; Allah lebih mengetahui terhadap apa yang mereka kerjakan. Keturunan orang-orang musyrik beserta orang tua mereka; Allah lebih mengetahui terhadap apa yang mereka kerjakan."

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan di dalam ”"Al-Jami'ul Kabir" ” Dari Abu Aswad Abdullah bin Qais bahwa Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang anak-cucu orang-orang yang beriman dan anak-cucu orang-orang musyrik serta shalat sunnah dua rakaat sebelum/sesudah Ashar. Jawab Beliau :” Keturunan orang-orang beriman bersama orang tua mereka." Jawab Beliau : "Mereka bersama orang-orang tua mereka." Aisyah bertanya lagi: "Tanpa amal?” Jawab Beliau : "Allah lebih mengetahui terhadap apa yang mereka keijakan." Adapun tentang shalat sunnah dua raka'at sebelum/sesudah Ashar, Rasulullah SAW mengeijakan yang dua raka'at sebelum Ashar.

    Periwayat:
    Ibnu Asakir bersumber Dari Aisyah.


    ini salah satu Hadis tentang anak-anak orang musyrik. Ada pula keterangan yang menerangkan keberuntungan mereka yakni masuk surga. Kata An-Nawawi: ”ini pendapat (madzhab) yang shahih dan terpilih.