Berbagai Ujian dan Cara Mengatasinya

  1. Hadis:

    فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَنَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلَاةُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ

    Artinya:
    "Ujian orang itu (terdapat) pada keluarganya, hartanya, dirinya, anaknya dan tetangganya. (dan yang dapat) menghapuskannya adalah puasa, shalat, sedekah dan amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran)."

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim Dari Syaqiq bersumber Dari Hudzaifah, katanya: "Ketika kami berada didekat Umar, ia bertanya: "Siapa di antara kalian yang masih ingat sabda Rasulullah SAW yang menerangkan masalah fitnah atau ujian?."Jawabku: "Aku."Kata Umar: "Nah, engkau pemberani, bagaimana?."Jawabku: "Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Ujian orang yang ada pada ke­luarganya, hartanya, dirinya, anaknya dan tetangganya itu, dihapuskan oleh puasa, shalat, sedekah dan amar ma’ruf nahi munkar."

    Periwayat:
    As-Syaikhan (Bukhari dan Muslim), Turmudzi dan Ibnu Majah Dari Hudzaifah bin Al Yaman.


    Kerusakan dan kesesatan orang biasanya ditimbulkan oleh kekhawatiran terhadap keluarganya, oleh hartanya yang diperoleh dan digunakannya dengan cara yang tidak halal, oleh keinginan-keinginan hawa nafsu­nya sendiri dan oleh anaknya yang dicintainya secara berlebihan tidak sesuai dengan tuntutan syari’at. Namun terkadang oleh pengaruh tetangga dan lingkungan seperti kedengkian dan persaingan. Ke­semuanya bisa di atasi dengan perbuatan-perbuatan taat dan ibadah puasa, shalat dan sebagainya. Sebab kebaikan akan menghapuskan keburukan.