Tidak Boleh Menipu

  1. Hadis:

    لَيْسَ مِنَّا مَنْ غَشَّ

    Artinya:
    "Bukan golongan kita orang yang menipu."

    Asbabul Wurud:
    Sebagaimana diterangkan didalam "Al-Jami'ul Kabir" Dari Al 'Ala bin Abdurrahman Dari ayahnya, Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata: "Rasulullah SAW telah lewat didepan orang yang berjualan makanan. Rasulullah SAW bertanya: "Bagaimana kamu menjualnya?."Maka datanglah melaikat Jibril kepada Rasulullah SAW menyampaikan wahyu agar Rasulullah SAW memasukkan tangannya kedalam makanan itu, kemudian Rasulullah SAW memasukkan tangannya Ternyatanan itu dibasahi. Maka bersabdalah Beliau : "Bukan golongan kami orang yang menipu."Hadis tersebut telah Diriwayatkan pula oleh Abdurrazaq, oleh Al 'Askari didalam "Al-Amtsal"Dari Abu Hurairah bahwa Nabi telah bersabda: "Barang siapa menipu kami, Dia bukan golongan kami."Rasulullah SAW ditanya orang: "Ya Rasulullah SAW apa yang dimaksud dengan "Laisa minna?."Beliau menjawab: "Bukan seperti kita." Abu Nu'aim telah meriwayatkan pula didalam "Al-Hilyah"dan Thabrani di dalam "Al-Kabir"bersumber Dari Ibnu Mas'ud (yang artinya). Siapa yang menipu, Dia bukan golongan kami. Pemakar dan penipu didalam neraka.

    Periwayat:
    Imam Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Al-Hakim Dari Abu Hurairah R.A


    Hadis ini menerangkan tentang diharamkannya menipu dan mengingatkan agar orang-orang beriman waspada sebab menipu atau memalsu bukan akhlak kaum Muslimin. Penipu dan pemalsu tidak sama dengan kaum Muslimin kecuali dalam hal nama dan pamor.