Asbabun Nuzul Surat Al-Mudatstsir Ayat 31 - Imam as Suyuthi : Bala Tentara Malaikat Yang Juga Ikut Membantu Rasulullah Berperang

  1. “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan? ” Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.”
    Ibnu Ishaq meriwayatkan, bahwasanya suatu hari Abu Jahal berkata, “Wahai sekalian orang Quraisy, Muhammad menyangka bahwa bala tentara Allah yang akan menyiksa kalian di neraka ada sembilan belas, sedangkan jumlah kalian sangatlah banyak. Apakah seratus orang dari kalian tidak mampu melawan satu orang dari bala tentara itu?” Maka Allah menurunkan ayat, “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat.”
    Qatadah meriwayatkan hadits serupa dan berkata, “Disebutkan kepada kami.” Lalu ia menyebutkannya.
    As-Suddi meriwayatkan; Tatkala turun ayat, “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).” (Al-Mudatsir: 30) Salah seorang laki-laki Quraisy yang bernama Abu Al-Asydaq berkata, “Wahai sekalian orang Quraisy, janganlah sembilan belas itu membuat kalian takut. Aku yang akan membela kalian. Di sebelah kanan lenganku ada sepuluh, dan di sebelah kiri lenganku ada sembilan. Maka turunlah ayat, “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat.’’ (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Al-Qurthubi (10/7117) menuturkannya. Ibnu Katsir (6/211) mengatakan; Itu adalah Abu Al- Asydain nama aslinya Kaidah bin Usaid bin Khalaf.