Meneguhkan Kalimat Tauhid

  1. Hadis:

    مَنْ لَكَ بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

    Artinya:
    "Siapa yang memilikimu dengan (kalimat) "laa ilaaha illah"(Tiada Tuhan melainkan Allah) pada hari kiamat?."

    Asbabul Wurud:
    Sebagaimana tercantum dalam al-Jami'ul Kabir Dari Usamah: "Kami pernah diutus Rasulullah SAW dalam suatu tugas ekspedisi militer (sariyah). di pagi hari kami melintasi padang pasir di wilayah Juhainah. Aku menjumpai seorang laki-laki (yang langsung saja) mengucapkan: Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan melainkan Allah). Maka aku segera menikamnya, namun setelah itu terdapat keragu-raguan dalam hatiku terhadap tindakan (membunuh orang yang mengucapkan kalimat tauhid) tersebut. Hal itu aku ceritakan kepada Nabi SAW. Rasulullah SAW bersabda: Apakah engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan laa ilaaha illallah? Aku menjelaskan: Sesungguhnya Dia mengucapkan kalimat itu hanya karena takut dengan pedangku. Beliau bersabda: Apakah engkau membelah hatinya sehingga engkau tahu Dia mengucapkan kalimat tersebut karena takut dengan pedangmu atau tidak (melainkan karena sebab lain?) Siapa yang memiliki (menyuruh)mu membunuh seseorang yang mengucapkan laa ilaaha illallah? Usamah berkata: Senantiasa Beliau mengulanginya sampai aku menginginkan bahwa aku (benar-benar) baru menjadi Muslim pada waktu itu. dalam Hadis lain berbunyi: Man qaala laa ilaaha illallah.

    Periwayat:
    Thabrany dalam al-Jami'ul Ausath, Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim, al-'Adany, Abu Daud, Nasai, Abu 'Awanah, Thahawy, Ibnu Hibban, dan Hakim Dari Usamah ibnu Zaid R.A


    Hadis itu menunjukkan bahwa ucapan laa ilaaha illallah mengangkat derajat yang mengucapkannya dan mengangkat kedudukannya.