Saling Mencaci Maki

  1. Hadis:

    الْمُسْتَبَّانِ شَيْطَانَانِ يَتَهَاتَرَانِ وَيَتَكَاذَبَانِ

    Artinya:
    "Dua orang yang saling caci maki dan saling berdusta adalah dua orang setan."

    Asbabul Wurud:
    Iyad berkata: "Wahai Rasulullah SAW, seorang laki-laki Dari kaumku mencaciku padahal Dia lebih rendah Daripadaku, apakah aku berdosa jika menerima pertolongannya? kemudian Beliau berkata: Dua orang yang saling mencaci maki ? dan seterusnya."

    Periwayat:
    Imam Ahmad, dan Bukhari di dalam kitab "Al-Adab" dan Thayatisi Dari Iyad bin Hamad R.A Zain al-Iraqy berkata: sanad Hadis ini shahih, dan Al Haisyami berkata: Para perawi Hadis ini yang digunakan Imam Ahmad adalah para perawi yang benar. As-Suyuthi menandai Hadis ini dengan shahih.


    Orang dianggap saling mencaci apabila masing-masing melamtarkan ucapan ke pihak lawannya untuk menjatuhkannya dengan ucapan batil. Al Ghazali berkata: "tidak boleh membalas cacian dengan cacian, demikian pula semua bentuk perbuatan maksiat. Sesungguhnya qishash dan balasan terhadap kejahatan hanya dapat dilakukan sesuai dengan petunjuk syariat (agama).