Tenang di Waktu Shalat

  1. Hadis:

    إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَلْيُسَكِّنْ أَطْرَافَهُ وَلَا يَتَمَيَّلْ كَمَا تَتَمَيَّلُ الْيَهُوْدُ فَإِنَّ تَسْكِيْنَ الْأَطْرَافِ فِي الصَّلَاةِ مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ

    Artinya:
    "Jika salah seorang Dari kalian melaksanakan shalat, maka hendaknya menDia mkan ujung-ujung anggota badannya, jangan banyak bergerak seperti orang-orang Yahudi. Sesungguhnya Dia mnya anggota badan termasuk kesempurnaan shalat."

    Asbabul Wurud:
    Kata Ummu Rumman: ”Abu Bakar pernah melihat aku bergerak-gerak dalam shalatku. Dia mencelaku dengan celaan yang hampir meng­hentikan aku Dari shalat. Setelah selesai shalat, Dia berkata: ”Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ”Jika salah seorang Dari kalian mengeijakan shalat maka hendaknya menDia mkan anggota badannya …, dan seterusnya."

    Periwayat:
    Al-Hakim, At-Turmidzi, Ibnu Adi, Abu Na’im, Ibnu Asakir Dari Hadis Al Haitsam bin Khalid, Dari Muhammad bin Al Mubarak As Shauri, Dari Yahya, Dari Mu’akhyah Dari Yahya, Dari Al-Hakim bin Abdullah, Dari Al Qasim bin ’ Muhammad, Dari Asma binti Abu Bakar, Dari Ummu Rumman Dari Abu Bakar As Shidiq.


    Jika seseorang mengeijakan shalat hendaknya dijaga jangan sampai anggota badannya (kaki dan tangan) banyak bergerak, jangan miringkan tangan ke kanan atau ke kiri seperti orang-orang Yahudi yang banyak bergerak di dalam sembahyangnya. Sesungguhnya Dia mnya anggota termasuk keutamaan shalat. Sebaliknya banyak bergerak seperti tiga kali bergerak berturut-turut menurut As Syafi’i membatalkan shalat Dia m di dalam shalat akan menimbulkan kekhusyuan anggota dan kekhusyuan hati. Allah berfirman: "Sungguh berbahagialah orang-orang Mukmin. Mereka yang dalam shalatnya khusyu’ ." (Al Mukminun: 1-2).