Cara Meriwayatkan Hadis

  1. Hadis:

    إِذَا لَمْ تُحِلُّوْا حَرَامًا وَلَمْ تُحَرِّمُوْا حَلَالًا وَأَصَبْتُمُ الْمَعْنَى فَلَا بَأْسَ

    Artinya:
    "Jika kalian tidak menghalalkan yang haram dan tidak mengharamkan yang halal dan kalian menyampaikan (Hadis) dengan maknanya yang benar, maka tidaklah terlarang."

    Asbabul Wurud:
    Dijelaskan di dalam ”Al-Jami’u Kabir” Dari Al Akwa', katanya: "Kami telah menghadap Rasulullah SAW, menanyakan kepada Beliau : ”Ya Rasulullah SAW, Kami mendengar sebuah Hadis namun kami tidak dapat menyampaikannya seperti apa yang kami dengar, bagaimana?." Jawab Beliau : ”Jika kalian tidak menghalalkan yang haram…, dan seterusnya."

    Periwayat:
    Ibnu Asakir Dari Salamah bin Al Akwa


    Hadis menunjukkan tentang kebolehan meriwayatkan Hadis dengan secara maknakh asalkan tidak mengubah hukumnya.