Beberapa Nasihat Rasulullah SAW

  1. Hadis:

    اُعْبُدِ اللهَ وَلَا تُشْرِكْ بِهِ شَيْئًا وَاعْمَلْ للهِ كَأنَّكَ تَرَاهُ وَاعْدُدْ نَفْسَكَ فِي المَوْتَىْ وَاذْكُرِ اللهَ عِنْدَ كُلِّ حَجَرٍ وَكُلِّ شَجَرٍ وَإِذَا عَمِلْتَ سَيِّئَةً فَاعْمَلْ بِجَنْبِهَا حَسَنَةً السِّرُّ بِالسِّرِّ وَالْعَلَانِيَةُ بِالْعَلَانِيَةِ

    Artinya:
    "Sembahlah Allah dan jangan kamu persekutukan Dia dengan sesuatu. Beramallah karena Allah seolah-olah kau melihat-Nya. Siapkan dirimu dalam menghadapi kematian. Ingatlah Allah saat di sisi batu dan di bawah pohon. dan jika kamu berbuat keburukan, maka amalkanlah kebaikan setelahnya; yang semestinya dilakukan dengan cara bersembunyi, lakukanlah dengan bersembunyi, yang semestinya dikerjakan dengan terang-terangan, lakukanlah dengan terang-terangan!"

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan Dari Mu’adz bahwa Dia telah meminta nasihat kepada Rasulullah SAW disaat ia akan pergi dalam suatu perjalanan. Nasihat Beliau : "Sembahlah Allah dan jangan ?. dan seterusnya.”

    Periwayat:
    At-Thabrani dalam ”Al-Kabir”, Al-Baihaqi dalam ”As Syi’ib” Dari Hadis Abu Salamah Dari Mu’adz bin Jabal. Menurut Al-Hafizh Al-Iraqi, para perawinya tsiqat . As-Suyuthi memasuk­kannya ke dalam Hadis shahih.


    Ibadah, taat, takut kepada Allah merupakan dasar Daripada aqidah. Jika manusia mendekatkan diri kepada Tuhannya seolah-olah ia melihat-Nya maka pusat harapannya adalah kehidupan akhirat yang lebih baik dan lebih langgeng. Dia membiasakan diri selalu menyebut dan mengingat Allah di mana saja ia berada. Dia termasuk orang-orang yang akan memperoleh keberuntungan.

    Setiap terlanjur berbuat keburukan, segera ikuti dengan ke­baikan sebab kebaikan dapat menghapus keburukan.