Asbabun Nuzul Surat An-Nisa' Ayat 59 - Imam as Suyuthi : Taat Itu Hanyalah Kepada Allah Dan Rasul-Nya

  1. “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. ”
    Diriwayatkah oleh Al-Bukhari dan yang lainnya dari Ibnu Abbas H bahwasanya ia berkata, “Ayat ini turun pada Abdullah bin Hudzafah bin Qais ketika ia diutus bersama satu pasukan.” (1) Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadits ini lebih ringkas.
    Ad-Dawudi berkata, “Ini adalah kesalahan -yaitu kebohongan yang dinisbatkan kepada Ibnu Abbas H sesungguhnya Abdullah bin Hudzafah memimpin satu pasukan. Ketika ia sedang marah ia menyalakan api dan berkata, “Masuklah ke dalam api,” sebagian menolak untuk melakukannya dan sebagian lain ingin melakukannya.” Ad-Dawudi berkata, “jikalau ayat ini turun sebelum peristiwa ini, bagaimana mungkin ia mengkhususkan ketaatan kepada Abdullah bin Hudzafah dan tidak kepada yang lain? Dan jika ayat ini turun setelah peristiwa itu, seharusnya hanya dikatakan kepada mereka, ‘Sesungguhnya ketaatan hanyalah dalam kebaikan,” dan bukan, “Mengapa kalian tidak menaatinya?.”
    Al-Hafizh Ibnu Hajar menjawab pertanyaan ini bahwa maksud dari kisah ayat, “Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu..." adalah mereka berselisih dalam menunaikan perintah untuk taat dan tidak melaksanakan perintah itu karena menghindari api. Jadi, ayat ini sesuai jika turun pada mereka untuk memberitahukan mereka apa yang hendaknya mereka lakukan ketika berselisih, yaitu mengembalikan apa yang mereka perselisihkan kepada Allah dan Rasulullah
    Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir bahwasanya ayat ini turun pada kisah yang terjadi Ammar bin Yasir bersama Khalid bin Walid, pada saat itu yang menjadi gubernur adalah Khalid bin Walid, Pada suatu hari Ammar mengupah seorang tanpa perintah Khalid, maka keduanya pun bertengkar. Lalu turunlah firman Allah di atas.” (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: Al-Bukhari (4584) dalam Bab At-Tafsir. Ibnu Katsir telah menyebutkan riwayat ini secara jelas (1/683): Al-Qurthubi mengatakan, “Abdullah bin Khudzafah dikenal seorang yang suka membuat orang tertawa, dan Al-Qurthubi menisbahkannya kepada Abu Umar bin Abdullah Al-Bar, pemiliki kitab At-Tamhid. Al-Qurthubi berkata, “hadits ini shahih sanadnya. (2) Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam Tafsir-nya (5/93).