Membagi Harta Zakat

  1. Hadis:

    أَمَّا بَعْدُ فَوَاللَّهِ إِنِّي لَأُعْطِي الرَّجُلَ وَأَدَعُ الرَّجُلَ وَالَّذِي أَدَعُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الَّذِي أُعْطِي وَلَكِنْ أُعْطِى أَقْوَامًا لِمَا أَرَى فِي قُلُوبِهِمْ مِنَ الْجَزَع وَالْهَلَعِ وَأَكِلُ أَقْوَامًا إِلَى مَا جَعَلَ اللهُ فِي قُلُوْبِهِمْ مِنَ الْغِنَى وَالْخَيْرِ مِنْهُمْ عَمْرُو بْنُ تَغْلِبَ

    Artinya:
    "Adapun kemudian Dari itu, maka demi Allah sesungguhnya aku pasti akan memberikan sesuatu kepada seseorang dan aku meninggalkan pemberian itu Dari seseorang. dan orang-orang yang aku tinggalkan adalah lebih aku cintai Daripada orang-orang yang aku beri. Tetapi aku memberikan kepada golongan yang aku perhatikan- hati mereka gelisah resah, dan aku membiarkan sekelompok orang karena Allah telah menjadikan hati mereka penuh rasa cukup (tak bergantung kepada orang lain) dan kebaikan, di antara mereka adalah Amru bin Taghlib"

    Asbabul Wurud:
    Amru bin Taghlib meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW diserahi harta atau rampasan perang. Lalu Beliau bagi-bagikan. Ada yang Beliau berikan seseorang bagiannya, tetapi ada pula yang tak Beliau berikan sama sekali. Lalu disampaikan orang kepada Beliau , bahwa yang tidak mendapat bagian, mencela dan mencaci maki. Maka Beliau bertahmid memuji Allah dan menyanjung-Nya. dan lalu Beliau bersabda: "Adapun kemudian Dari itu, maka demi Allah ?” dan seterusnya bunyi Hadis di atas. Amru ibnu Taghlib berkata: "Demi Allah tiada satu kalimatpun Dari Rasulullah SAW yang lebih aku sukai Dari hamrun na’am.

    Periwayat:
    Al-Bukhari Dari amru bin Thaghlib


    "Al-Jaza' dan Al-Hala’” berarti kelemahan iman. "Al-Ghina dah Al-Khair” berarti kekuatan iman.