Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 272 - Imam as Suyuthi : Keharusan Orang Beriman Untuk Tetap Memberikan Sebagian Hartanya Kepadanya Yang Tetap Musyrik

  1. “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah). Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak ada dianiaya (dirugikan).”
    Diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Al-Hakim, Al-Bazzar, Ath-Thabarani, dan yang lainnya dari Ibnu Abbas berkata, “Dahulu orang-orang Muslim tidak ingin memberikan bagian kepada keturunan mereka yang musyrik, kemudian keturunan-keturunan mereka meminta bagian mereka, maka mereka diberikan keringanan dan turunlah firman Allah, “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk” hingga firman Allah, “sedang kamu sedikitpun tidak ada dianiaya (dirugikan)". (1) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas , bahwasanya Rasulullah memerintahkan kepada setiap orang Muslim untuk tidak bersedekah kepada selain Muslim, maka turunlah firman Allah, “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk”, maka kemudian diperintahkan untuk bersedekah kepada setiap orang yang meminta dari setiap agama.”

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Al-Qurthubi berkata dalam Tafsir-nya (2/1259): “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya ia berkata, “Dahulu beberapa orang dari kaum Anshar mempunyai kerabat dari Bani Quraizhah dan Nadhir, dan mereka enggan untuk memberikan kerabatnya sedekah dengan tujuan ketika mereka membutuhkan maka kerabat mereka akan masuk Islam, maka turunlah ayat ini karena mereka. Dan beberapa ulama tafsir menceritakan bahwasanya Asma binti Abu Bakar Ash-Shiddiq ingin bersilaturahmi kepada kakeknya Abu Kuhafah, kemudian ia membatalkan niatnya tersebut karena kakeknya masih kafir, maka turunlah ayat ini.