Mengingat Mati
-
Hadis:
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ الْمَوْتِ فَإنَّهُ لَمْ يَذْكُرْهُ أَحَدٌ فِي ضِيْقٍ مِنَ الْعَيْشِ إِلَّا وَسَّعَهُ عَلَيْهِ وَلَا ذَكَرَهُ فِي سَعَةٍ إِلَّا ضَيَّقَهَا عَلَيْهِArtinya:
"Perbanyaklah mengingat yang memutuskan kelezatan/kenikmatan dunia, yaitu mati, karena tiada seorang pun yang mengingatnya ketika mengalami kesempitan (kesukaran) hidup melainkan ingatan itu melapangkan untuknya, dan tiada yang mengingatnya ketika mengalami kelapangan (kesenangan) melainkan ingatan itu menyempitkan (kesenangan) itu untuknya."Asbabul Wurud:
Menurut cerita Abu Hurairah, Rasulullah SAW bertemu dengan sekelompok orang-orang yang mengadakan pertemuan. (Karena suka rianya) mereka sering tertawa terbahak-bahak. Lalu Nabi SAW mengingatkan soal mati dengan menyebutkan Hadis di atas. Menurut riwayat Al-Baihaqi, Rasulullah SAW masuk ke dalam Masjid, dan Beliau perhatikan orang-orang terlalu banyak membuat keributan (kekacauan), yang menyebabkan Nabi bersabda: "Perbanyaklah mengingat yang memutuskan kelezatan (kenikmatan dunia), yaitu mati.