Perlakuan Terhadap Milkul Yamin

  1. Hadis:

    اَللهَ اَللهَ فِيْمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ أَلْبِسُوْا ظُهُوْرَهُمْ وَأَشْبِعُوْا بُطُوْنَهُمْ وَأَلِيْنُوْا لَهُمُ الْقَوْلَ

    Artinya:
    "Allah, Allah, (Ingatlah) mengenai apa yang dimiliki tangan kananmu. Berilah punggung mereka pakaian, kenyangkanlah perut mereka, dan lemah lembutkanlah ucapanmu terhadap mereka!"

    Asbabul Wurud:
    Ka’ab bin Malik menceritakan bahwa pernah ada janji antara Dia dengan Nabi Muhammad SAW sebelum Beliau wafat Pesan (janji) itu aku dengar Beliau ucapkan selama 5 malam. Beliau mulai dengan ucapan Allah, Allah dan seterusnya menurut bunyi Hadis di atas.

    Periwayat:
    Ibnu Sa'ad dalam Thabaqat-nya, At-Thabrani dalam "Al-Jami’ul Kabir", dan Ibnu Sunny Dari Ka’ab bin Malik R.A


    Adapun "milkul-yamin dalam Hadis ini berbeda dengan "milkul yamin"yang terdapat dalam berbagai ayat, karena dalam Al-Qur'an milkul yamin adalah perempuan (bekas tawanan atau bidak yang dimer­dekakan) yang dinikahi tanpa mahar. Milkul yamin dalam Hadis di atas berarti pembantu rumah tangga (khadam). atau budak. Ucapan Allah, Allah berarti bertaqwalah kepada Allah di dalam kamu mengendalikan pembantu rumah tangga atau budak Allah di dalam kamu mengendalikan pembantu rumah tangga atau budak yang berada di bawah kekuasaanmu.

    Cukupilah pakaian dan makanan ’ (gizi) mereka, serta bergaullah dengan mereka dengan pergaulan berlandas­kan akhlak mulia, misalnya dengan perkataan lemah lembut, akhlak (sikap) yang baik. Orang Muslim itu seluruhnya baik meskipun ada di antara mereka yang kuat maupun yang lemah (sehingga harus bekerja sebagai pembantu rumah tangga atau budak).