Asbabun Nuzul Surat Al-Hujurat Ayat 4 - Larangan Memanggil Nama Seseorang dengan Nada Tinggi dan tidak Sopan

Suatu hari seorang sahabat memanggil-manggil Rasulullah dari luar kediaman beliau dengan nada kurang sopan. Allah lalu menurunkan ayat ini untuk melarang perbuatan seperti itu.

  1. عَنِ الأَقْرَعِ بْنِ حَابِسٍ أَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ اُخْرُجْ إِلَيْنَا! فَلَمْ يُجِبْهُ. فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ إِنَّ حَمْدِيْ زَيْنٌ، وَإِنَّ ذَمِّيْ شَيْنٌ. فَقَالَ:ذَاكَ اللهُ. فَأَنْزَلَ اللهُ (إنّ الّذِينَ يُنادُونَكَ مِنْ وَرَاء الحُجُرَاتِ ... الاَية). (1)

    Al-Aqra‘ bin H{a>bis bercerita bahwa suatu hari ia (bersama kaumnya, Bani Tamim, penerj.) hendak menemui Rasulullah s}allalla>hu ‘alaihi wasallam (untuk mengajak beliau beradu syair dan menyebut-nyebut kelebihan masing-masing, pen). Ia berteriak-teriak, “Wahai Muhammad, keluar dan temuilah kami!” Rasulullah tidak menjawab. Dengan kesal ia berkata lagi, ‘Wahai Muhammad, ketahuilah bahwa pujianku kepada seseorang akan membuatnya mulia dan celaanku kepada seseorang akan membuatnya terhina.” Rasulullah menimpali, “(Tidak!) Hanya Allah yang dapat berbuat demikian.” Allah lalu menurunkan ayat, innallaz\i>na yuna>du>naka min wara>’il-h}ujara>t…”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Sahih; disebutkan oleh as-Suyu>t}iy, ad-Durr al-Mans\u>r, juz 13, hlm. 539; Luba>b an-Nuqu>l, hlm. 239. Riwayat yang sama disebutkan oleh at}-T{abariy secara maus}u>l dari al-Aqra‘ bin H{a>bis dan secara mursal dari Qata>dah. Lihat: at}-T{abariy, Ja>mi‘ al-Baya>n, juz 22, hlm. 284. Dalam sanad riwayat pertama at}-T{abariy menyebutkan bahwa Abu> Salamah mendengar langsung hadis ini dari al-Aqra‘ bin H{a>bis. Ah}mad juga menulis riwayat ini tanpa menyebutnya sebagai sebab nuzul. Al-Hais\amiy mengklaim riwayat ini juga disebutkan oleh at}-T{abra>niy. Usai menyebut hadis ini al-Hais\amiy mengatakan, “Ah}mad meriwayatkan hadis ini dengan dua sanad; salah satunya diriwayatkan dari para perawi kitab S{ah}i>h}} apabila Abu> Salamah memang benar-benar mendengar hadis ini langsung dari al-Aqra‘ bin H{a>bis. Bila tidak, sanad hadis ini mursal sebagaimana sanad yang satunya lagi.” Lihat: Ah}mad, al-Musnad, juz 15, hlm. 369, hadis nomor 15991 dan juz 45, hlm. 182, hadis nomor 27203; al-Hais\amiy, Majma‘ az-Zawa>’id, juz 7, hlm. 170–171, hadis nomor 11351. Beberapa ulama hadis, seperti Ibnu Mandah, meyakini Abu> Salamah tidak mendengar hadis ini secara langsung dari al-Aqra‘ bin H{a>bis. Dengan demikian, sanad ini terputus dan tidak masuk dalam kategori sahih. Lihat: Ibnu H{ajar, Fath} al-Ba>ri>, juz 8, hlm. 468. Meski begitu, hadis ini mempunyai pendukung, yakni hadis Al-Bara>’ bin ‘A’iy. Lihat: at-Tirmiz\iy, Sunan at-Tirmiz\iy, Kita>b Abwa>b Tafsi>r al-Qur'a>n, Ba>b Min Su>rah al-H{ujura>t, Juz 5, hlm. 240, no. 3267; an-Nasa>’iy, Sunan al-Kubra>, Kita>b at-Tafsi>r, Ba>b Su>rah al-H{ujura>t, Juz 10, hlm. 267, no. 11451. Hadis dengan jalan cerita serupa juga diriwayatkan dari Zaid bin Arqam oleh at}-T{abra>niy. Pendukung ini membuat status hadis di atas ikut terangkat. Penyusun memilih untuk mencantumkan riwayat di atas karena redaksinya lebih lugas (s}ari>h}) dalam menunjukkan sebab nuzul Surah al-H{ujura>t/49: 4 dibandingkan riwayat-riwayat lain.