Sabar dan Ikhlas Ketika Sakit Mata
-
Hadis:
أَمَا وَاللهِ لَوْ كَانَتْ عَيْنَاكَ لِماَ بِهِمَا ثُمَّ صَبَرْتَ وَاحْتَسَبْتَ ثُمَّ مُتَّ لَقِيْتَ اللهَ وَلَا ذَنْبَArtinya:
"Ingatlah, demi Allah, seandainya kedua matamu sakit, kemudian engkausabar dan ikhlas, kemudian engkau mati, pastilah engkau menjumpai Allah tanpa dosa.”Asbabul Wurud:
Seperti tercantum dalam "Al-Jami’ul Kabir", Zaid bin Arqam menceritakan: "Suatu kali aku mengalami sakit mata, lalu Rasulullah SAW mengunjungiku. Besoknya mataku mulai agak sembuh; Akupun ke luar dan pergi menjumpai Nabi SAW. Beliau bersabda: "Bagaimana pendapatmu seandainya kedua matamu sakit, apa yang kamu lakukan? Aku menjawab: Aku mencoba untuksabar dan ikhlas. Beliau bersabda: "Ingatlah, demiAllah seandainya kedua matamu sakit.?” dan seterusnya bunyi Hadis. Hadis in juga Diriwayatkan oleh Ibnu ’Asakir, tetapi bunyi teksnya: ” Ya Zaidu ibni Arqam in kaanat 'ainaaka lima bihimaa tsumma shabart'a wahtasalata dakhaltal jannah."(Hai Zaid bin Arqam, jika kedua matamu sakit kemudian engkausabar dan ikhlas, pastilah engkau masuk surga). Hadis serupa ini juga Diriwayatkan oleh Abu Ya’la Al-Mushili, dengan bunyi teks: "Kaifa bika idza ’amirta ba’dii fa’am ita? Qaala idzan ahtasibu wa ashbitu. Qaala idzan tadkhulul jannah bighairi hisaabin . Fa’amiya ba’da maatan nabiyyu shallallahii ’alaihi wa sallam"(Bagaimana seandainya engkau hidup sesudahku lalu matamu buta? Zaid menjawab: Kalau begitu, aku akan ikhlas dansabar . Beliau bersabda: Kalau begitu, engkau akan masuk surga tanpa hisab. Maka setelah Nabi SAW wafat, butalah mata si Zaid).