Khutbah Nabi di Medan Perang Tabuk

  1. Hadis:

    أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ وَأَوْثَقَ الْعُرَى كَلِمَةُ التَّقْوَى وَخَيْرَ الْمِلَلِ مِلَّةُ إِبْرَاهِيْمَ وَخَيْرَ السُّنَنِ سُنَّةُ مُحَمَّدٍ وَأَشْرَفَ الْحَدِيْثِ ذِكْرُ اللهِ وَأَحْسَنَ الْقَصَصِ هَذَا الْقُرْآنُ وَخَيْرَ الْأُمُوْرِ عَوَازِمُهَا وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ الْأَنْبِيَاءِ وَأَشْرَفَ الْمَوْتِ قَتْلُ الشُّهَدَاءِ وَأَعْمَى الْعَمَى اَلضَّلَالَةُ بَعْدَ الْهَدْىِ وَخَيْرَ الْعِلْمِ مَا نَفَعَ وَخَيْرَ الْهُدَى مَا اتُّبِعَ وَشَرَّ الْعَمَى عَمَى الْقَلْبِ وَالْيَدَ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَمَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَأَلْهَى وَشَرَّ الْمَعْذِرَةِ حِيْنَ يَحْضُرُ الْمَوْتُ وَشَرَّ النَّدَامَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ لَا يَأْتِي الصَّلَاةَ إِلَّا دُبُرًا وَمِنْهُمْ مَنْ لَا يَذْكُرُ اللهَ إِلَّا هُجْرًا وَأَعْظَمَ الْخَطَايَا اللِّسَانُ الْكَذُوْبُ وَخَيْرَ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ وَخَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَرَأْسَ الْحِكْمَةِ مَخَافَةُ اللهِ وَخَيْرَ مَا وَقَرَ فِي الْقُلُوْبِ اَلْيَقِينُ وَالْإِرْتِيَابَ مِنَ الْكُفْرِ وَالنِّيَاحَةَ مِنَ عَمَلِ الْجَاهِلِيَّةِ وَالْغُلُوْلَ مِنْ جَثَا جَهَنَّمَ وَالْكَنْزَ كَيٌّ مِنَ النَّارِ وَالشِّعْرَ مِنْ مَزَامِيْرَ إِبْلِيْسَ وَالْخَمْرَ جِمَاعُ الْإِثْمِ وَالنِّسَاءَ حِبَالَةُ الشَّيْطَانِ وَالشَّبَابَ شُعْبَةٌ مِنَ الْجُنُوْنِ وَشَرَّ الْمَكَاسِبِ كَسْبُ الرِّبَا وَشَرَّ الْمَأْكَلِ مَالُ الْيَتِيْمِ وَالسَّعِيْدَ مَنْ وُعِظَ بِغَيْرِهِ وَالشَّقِيَّ مَنْ شَقِيَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ وَإِنَّمَا يَصِيْرُ أَحَدُكُمْ إِلَى مَوْضِعِ أَرْبَعَةِ أَذْرُعٍ وَالْأَمْرُ بِآخِرِهِ وَمِلَاكَ الْعَمَلِ خَوَاتِمُهُ وَشَرَّ الرَّوَايَا رَوَايَا الْكَذِبِ وَكُلَّ مَا هُوَ آتٍ قَرِيْبٌ وَسِبَابَ الْمُؤْمِنِ فُسُوْقٌ وَقِتَالَ الْمُؤْمِنِ كُفْرٌ وَأَكْلَ لَحْمِهِ مِنْ مَعْصِيَّةِ اللهِ وَحُرْمَةَ مَالِهِ كَحُرْمَةِ دَمِهِ وَمَنْ يَتَأَلَّ عَلَى اللهِ يُكَذِّبْهُ وَمَنْ يَغْفِرْ يَغْفرِ اللهُ لَهُ وَمَنْ يَعْفُ يَعْفُ اللهُ عَنْهُ وَمَنْ يَكْظِمِ الْغَيْظَ يُؤْجِرْهُ اللهُ وَمَنْ يَصْبِرْ عَلَى الرَّزِيَّةِ يُعَوِّضْهُ اللهُ وَمَنْ يَتَّبِعِ السُّمْعَةَ يُسَمِّعِ اللهُ بِهِ وَمَنْ يَصْبِرْ يُضَعِّفِ اللهُ لَهُ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ يُعَذِّبْهُ اللهُ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِأُمَّتِي اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِأُمَّتِي اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِأُمَّتِي أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ

    Artinya:
    "Adapun kemudian Dari itu, maka sesungguhnya perkabaran yang paling benar adalah Kitabullah, tali yang paling kokoh adalah kalimat taqwa, agama yang terbaik, adalah agama (Nabi) Ibrahim. Sunnah yang terbaik adalah sunnah Muhammad SAW.

    Perkabaran yang paling mulia adalah mengingat Allah. Cerita yang terbaik adalah yang Dari Al-Qur'an ini. Urusanyang terbaik (yang dikerjakan) adalah yang disertai dengan kemauan yang kuat (azimah). Utusan (pekerjaan) yang terburuk adalah yang Dia da-ada. Petunjuk yang terbaik adalah petunjuk para Nabi. Mati yang paling mulia adalah tewasnya para syuhada. yang terbuta adalah kesesatan setelah memperoleh pe­tunjuk.

    Pengetahuan yang paling baik adalah apa yang bermanfaat. Petunjuk yang terbaik adalah apa yang diikuti orang. Kebutaan yang terburuk adalah butanya hati. Tangan di atas lebih baik Dari tangan yang di bawah. Sesuatu yang mencukup walaupun sedikit lebih baik Dari yang banyak tetapi melalaikan (melengahkan). Permohonan uzur (minta penundaan waktu) yang terburuk adalah Ketika hadirnya (datangnya) kematian. Penyesalan yang terburuk adalah penyesalan di hari kiamat. Sebagian orang tiada mau melaksanakan shalat kecuali di ujung waktu. di antara mereka tiada mau mengingat Allah malah memisahkan diri.

    Kesalahan terbanyak terletak pada lisan dan kebohongan. Kekayaan yang sebaik-baiknya adalah kekayaan jiwa (hati). Perbekalan yang sebaik-baiknya adalah taqwa. Induk Dari segala hikmah adalah perasaan takut kepada Allah. Sebaik-baik yang tertanam dalam hati adalah keyakinan. Sikap ragu-ragu sebagian Dari bentuk kekafiran. Meratap adalah sebagian Dari perbuatan jahiliyah. Sifat berkhianat (salah satu penyebab) seseorang berlutut di neraka Jahannam. Gudang (penyimpanan harta) adalah api yang membakar Dari neraka. Sya’ir (lagu) adalah seruling iblis. (Minum) khamar (minuman keras) adalah kumpulan perbuatan dosa. (Godaan) wanita adalah tali pengikat oleh setan.

    Pemuda adalah cabang/sebagian Dari kegilaan. Usaha yang terburuk adalah usaha riba. Makanan yang terburuk adalah memakan harta anak yatim. Kebahagiaan adalah barang siapa yang mau dinasihati orang lain. Kesusahan adalah siapa yang kesusahan sejak Dari perut ibunya. Sesungguhnya salah seorang kamu akan menjadi penghuni tempat berukuran empat hasta (kuburan). (Hasil) urusan terletak pada akkhirnya. Pemilikan (pemberian ganjaran) amal adalah pada penutupnya Ucapan yang seburuk-buruknya adalah kebohongan. Setiap apa yang datang akan dekat (hilang). Mencela orang mukmin itu fasik. Memerangi orang mukmin adalah kafir. Memakan dagingnya (bergunjing) termasuk perbuatan mendurhakai Allah. Menghormati hartanya adalah seperti menghormati (mengharamkan) darahnya.

    Barang siapa yang bersumpah atas nama Allah (sumpah palsu)Dia akan mendustakan-Nya. Barang siapa yang meminta ampun kepada Allah, Dia akan mengam­puninya. Barang siapa yang meminta' maaf kepada Allah Dia akan memaaf-kannya. Barang siapa yang mengendalikan marah Allah mem­berinya balasan (ganjaran). Barang siapa yang mengikuti (keinginan) agar didengar orang namanya (sum’ah), Allah akan memperdengar­kan pula (kejahatannya). Barang siapa yangsabar , Allah akan melipatgandakan (pahala) baginya. Barang siapa yang mendurhakai Allah, Dia akan menyiksanya.

    Ya Allah, ampunilah aku dan umatku. Ya Allah ampunilah aku dan umatku. Ya Allah ampunilah aku dan umatku. Aku mohon ampun kepada Allah untukku dan untukmu."

    Asbabul Wurud:
    Uqbah mengatakan: "Kami berangkat menuju medan perang Tabuk. Pada suatu malam Rasulullah SAW sangat mengantuk sekali, sehingga Beliau belum juga bangun sampai matahari mulai bersinar. Beliau bersabda: ”Hai Bilal, bukankah sudah aku katakan agar mem­bangunkan kita di waktu fajar? Bilal menjawab: ”Ya Rasulullah SAW, aku juga mengantuk sekali sebagaimana halnya engkau. Beliau bergerak (bangkit) tak lama kemudian Dari segera melaksanakan shalat. Selesai shalat Beliau berkhutbah yang didahului dengan puji-pujian dan sanjungan kepada Allah. Lalu Beliau ucapkan khutbah sebagaimana tersebut dalam Hadis di atas.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN