Allah Mengapresiasi Sifat Malu
-
Hadis:
إِنَّ اللهَ حَيِيٌّ سِتِّيْرٌ يُحِبُّ الْحَيَاءَ وَالسَّتْرَ فَإِذَا اغْتَسَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَتِرْArtinya:
"Sesungguhnya Allah itu malu lagi menyukai yang tertutup, Dia menyukai sifat malu. Maka apabila salah seorang kamu mandi, hendaklah ia menutup Dari (pandangan orang banyak).Asbabul Wurud:
Menurut Abu Daud bahwa Rasulullah SAW pernah melihat seorang laki-laki mandi di Barraz (yang terlihat orang banyak). Maka- segera saja Beliau naik mimbar. Beliau bertahmid memuji Allah, kemudian bersabda seperti bunyi Hadis di atas.Periwayat:
Imam Ahmad, Abu Daud An-NaSa'i Dari Ya’la bin UmaiyahAt Tamimi R.A Terdapat perawi dalam Hadis ini bernama Abu Bakar bin Iyasy yang diperselisihkan (mutkhtalaf) tentang keshahihannya, dan Abdul Malik bin Sulaiman. Ad-Dzahabi berkata dalam "Al-Kasyif" Dari Ahmad, bahwa perawinya tsiqat tapi juga berbuat salah.”
Allah itu mempunyai malu yang besar, dan tak ada yang menyamai-Nya sesuatu pun. Dia tak senang kejahatan dan keburukan, melainkan Dia senang (jika manusia) punya rasa malu, dan malu adalah bagian Dari iman (dan Allah tidak malu-malu menyampaikan yang hak).
Maksud Allah menyukai sifat malu yang terpuji, dan menutup aib orang Muslim karena malu yang dimilikinya. Sifat yang suka memamerkan aurat di hadapan orang banyak adalah karena tidak mempunyai perasaan malu.