Ikhlas Adalah Syarat diterimanya Amal

  1. Hadis:

    إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَا يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

    Artinya:
    "Sesungguhnya Allah Ta’ala tiada akan menerima amal kecuali yang mengerjakannya seorang yang ikhlas, dan dengan amal itu dicarinya wajah (ridha)-Nya."

    Asbabul Wurud:
    dalam Siinan An-NaSa'i Dari Abu Umamah Al-Bahili, katanya: "Seorang laki-laki datang menghadap Nabi SAW, dan berkata: "Bagaimana pendapat engkau tentang seorang laki-laki yang bertempur di jalan Allah, dengan niat mencari pahala, nama dan harta? Maka Nabi SAW bersabda: Dia tidak akan mendapat apa-apa!” Beliau ulang kalimat itu sampai tiga kali, dan kemudian Beliau tegaskan lagi: "Sesungguhnya Allah Ta’ala tiada akan menerima amal ?” dan seterusnya bunyi Hadis di atas.

    Periwayat:
    Abu Daud, An-NaSa'i Dari Abu Umamah Al-Bahili R.A Al-Hafizh Al-'Alai berkata: "Hadis ini shahih, dan dishahihkan pula oleh Al-Hakim. Al-Mundziri berkata: "sanadnya bagus (jayyid). Al-’Iraqi berkata: "Hadis ini Hassan. Sedangkan muridnya Ibnu Hajar berpendapat: sanadnya bagus (jayyid).”


    Abu Umamah itu, nama sebenarnya Shadi bin ’Ajlan Al-Bahili. Seorang sahabat yang dikenal. Meriwayatkan 250 Hadis. Tinggal di Mesir, kemudian pindah ke Homs, dan wafat di sana tahun 81 H. Dia lah sahabat terakhir yang meninggal dunia di Suriah.