Asbabun Nuzul Surat Al-Ikhlas Ayat 1 - Imam as Suyuthi : Pertanyaan Orang Musyrik Tentang Sifat Allah

  1. “Katakanlah, “Diamlah Allah, Yang Maha Esa."
    At-Tirmidzi, Al-Hakim, dan Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dari jalur Abui Aliyah dari Ubay bin Ka’ab bahwasanya orang-orang musyrik berkata kepada Rasulullah, “Terangkanlah sifat-sifat Tuhanmu.” Maka Allah menurunkan ayat, “Katakanlah, “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa." hingga akhir surat. (1)
    Ath-Thabarani dan Ibnu Jarir meriwayatkan hadits serupa dari Jabir bin Abdullah sehingga ia mengambil dalil bahwa surat ini adalah surat Makkiyyah. (2)
    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya orang- orang Yahudi datang kepada Nabi. Di antara mereka ada Ka’ab bin Al- Asyraf dan Huyay bin Akhthab. Mereka mengatakan; Wahai Muhammad, sebutkanlah sifat-sifat Tuhanmu yang telah mengutusmu.” Maka Allah menurunkan ayat, “Katakanlah, “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa." hingga akhir surat.
    Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah dan Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Sa’id bin Jubair hadits serupa, maka ia mengambil dalil bahwa surat ini adalah surat Madaniyyah. (3)
    Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abui Aliyah, ia mengatakan; Qatadah berkata, “Sesungguhnya para tentara berkata, “Sebutkanlah sifat-sifat Tuhanmu kepada kami.” Maka datanglah Jibril membawa surat ini.
    Orang-orang yang dimaksud di sini dalam hadits Ubay adalah orang- orang musyrik sehingga surat ini adalah surat Madaniyyah, sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Ibnu Abbas. Dengan demikian, maka pertentangan antara dua hadits tersebut dapat dikompromikan.
    Akan tetapi Abu Asy-Syaikh dalam kitab Al-Azhamah dari jalur Aban dari Anas, ia mengatakan; orang-orang Yahudi tanah Khaibar mendatangi Nabi S kemudian berkata, “Wahai Abu Al-Qasim, Allah menciptakan para malaikat dari cahaya hijab, menciptakan Adam dari tanah hitam, menciptakan Iblis dari kobaran api, menciptakan langit dari asap, menciptakan bumi dari saripati air. Maka kabarkan kepada kami tentang Tuhanmu.” Beliau tidak menjawab pertanyaan mereka hingga datang Jibril membawa surat ini, “Katakanlah, “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.” (4)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Hadits mursal. At-Tirmidzi (3365) meriwayatkan dari Abui Aliyah dan Al-Hakim (2/589). Dia mengatakan; hadits shahih sanadnya, tetapi kenyataannya tidak seperti yang dikatakannya.
    2. D ha’ if jiddan. Al-Haitsami (7/146) meriwayatkannya dan ia menyebutkan illahnya yaitu Majalid bin Sa’id.
    3. Ibnu Jarir (30/321) juga dha’if.
    4. Abu Asy-Syaikh dalam Al-Azhamah (1/370). Lihat Ibnu Katsir (6/406-407), Al-Qurthubi (10/7705), dan Ad-Durr Al-Mantsur (6/459).

    Catatan: Al-Qurthubi (10/7704) yaitu surat ini Makkiyyah yang turun setelah Surat Al-Masad atau juga disebut dengan Surat Al-Lahab