Seratus Rahmat

  1. Hadis:

    إِنَّ اللهَ خَلَقَ الرَّحْمَةَ يَوْمَ خَلَقَهَا مِائَةَ رَحْمَةٍ فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعًا وَتِسْعِيْنَ رَحْمَةً وَأَرْسَلَ فِي خَلْقِهِ كُلِّهِمْ رَحْمَةً فَلَوْ يَعْلَمُ الْكَافِرُ بِكُلِّ الَّذِي عِنْدَ اللهِ مِنَ الرَّحْمَةِ لَمْ يَيْأَسْ مِنَ الْجَنَّةِ وَلَوْ يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ بِالَّذِي عِنْدَ اللهِ مِنَ الْعَذَابِ لَمْ يَيْأَسْ مِنَ النَّارِ

    Artinya:
    "Sesungguhnya Allah menciptakan seratus rahmat pada hari Dia menciptakannya. Maka Dia tahan di sisi-Nya 99 rahmat, dan Dia lepaskan (untuk diperebutkan oleh hamba-Nya) semuanya hanya satu rahmat saja. Maka jika orang kafir itu mengetahui segala rahmat yang ada di.sisi Allah, pastilah Dia tak akan putus asa Dari (mencapai) surga, dan jika orang mukmin mengetahui azab yang ada di sisi Allah, tentulah Dia tak akan putus asa Dari (beramal yang menghindarkan­nya) Dari neraka.”

    Asbabul Wurud:
    Imam Ahmad meriwayatkan Dari Jundub bin Abdillah al Bajili R.A bahwa pernah seorang Arab datang, lalu (setelah sampai) Dia perintah untanya berlutut (berhenti) kemudian Dia tambat kendaraannya itu di belakang Rasulullah SAW. Selesai shalat Dia pergi ke tempat unta itu ditambatkan dan makin Dia kencangkan ikatannya. Lalu Dia tunggangi unta tersebut sambil berDo’a (dengan suara agak keras): "Ya Allah, rahmatilah aku dan Muhammad, dan janganlah engkau ikut sertakan seorang pun Ketika kami (aku dan Muhammad) menikmati rahmatmu itu.” Maka Rasulullah SAW bersabda: "Apakah kalian berdo’a begini, sehingga kalian lebih sesat Dari untanya itu? Tiadakah kalian mendengarkan? Mereka (yang hadir di situ) menjawab: ya, kami dengar! Lalu Beliau lanjutkan: "Sungguh Tuhan telah memperingatkan bahwa rahmat-Nya itu maha luas. Sesungguhnya Allah ’Azza wa Jalla memiliki seratus rahmat yang diciptakan-Nya. Satu rahmat Dia turunkan untuk makhluk-Nya, baik jin atau manusia, demikian pula binatang. Sedangkan di sisi-Nya masih ada sembilan puluh sembilan rahmat lagi. Apakah kalian mengucapkan kata-kata yang lebih sesat Dari untanya itu? Hadis ini masih terdapat lagi pada riwayat lain yang akan disebutkan nanti.

    Periwayat:
    As-Syaikhan Dari Abu Hurairah r.a, Muslim Dari Salman al Farisi dan Abu Said Al-Khudhri R.A Teks menurut Muslim berbunyi (artinya): "Sesungguhnya Allah menciptakan seratus rahmat pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Rahmat itu bertingkat-tingkat antara langit dan bumi. Maka Dia jadikan rahmat yang di bumi hanya satu saja. dengan rahmat itulah ibu mengasihani anaknya, binatang buas (liar) juga berkasihan satu sama lain. Sedangkan rahmat yang sembilan puluh sembilan lagi, akan menyempurnakan rahmat yang satu itu apabila sudah terjadi hari kiamat (di akhirat).”


    At Thibi berpendapat bahwa Siyaqul Hadis (makna yang tersirat di balik teks Hadis di atas) menjelaskan tenung sifat kemutlakan kekuasaan Allah yang memaksakan kemauan-Nya dan sekaligus 'rahmat-Nya. Seperti sifat-Nya yang tak terbatas yang tak mungkin seorang pun mengeuhui hakekatnya, demikian pula siksa dan rahmat- Nya. Manusia tak boleh putus asa Dari rahmat Allah selama-lamanya. Dia makan (nikmati) rahmat-Nya tetapi juga harus diingatnya’ siksaa- Nya. Ada rasa takut dan harap yang seimbang (dalam diri dan perasaannya). Rahmat-Nya tak terhingga, tetapi siksa-Nya juga sangat keras. Kata penyair:

    Wujud Allah terkuak lebar untukmu
    Agar kau lihat kemarahan yang Maha Lathif
    dan rahmat sang Penguasa yang Maha Mutlak