Cambuk Bagi Pezina

  1. Hadis:

    اِجْلِدُوْهَا ثُمَّ إِنْ زَنَتْ فَاجْلِدُوْهَا ثُمَّ بِيْعُوْهَا وَلَوْ بِضَفِيْرٍ بَعْدَ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ

    Artinya:
    "Cambuklah Dia kemudian jika berzina kembali, cambuk lagi kemudian jika berzina lagi juallah Dia walau hanya dengan seutas tali setelah berzina ketiga atau keempat kali ."

    Asbabul Wurud:
    Bahwa Abu Hurairah dan Yazid keduanya telah mendengar Nabi bersama di waktu Beliau ditanya tentang hamba sahaya perempuan yang berzina dan Dia belum merdeka." bersama Rasulullah SAW: "Cambuklah Dia ? dan seterusnya."

    Periwayat:
    At-Thahawi dalam "Musykilul Atsar" Dari Abu Hurairah dan Yazid bin Khalid.


    Majikan (sayyid) boleh mencambuk budak sahayanya yang berzina. Hukuman bagi budak separuh Dari manusia merdeka (bukan budak) sebagaimana firman Allah (artinya): "Hukuman bagi mereka (budak-budak) separuh Dari orang merdeka (bukan budak)." (An Nisa: 25).

    Jika mereka mengulangi perbuatannya (ketiga atau keempat kali), peraturan menetapkan hendaklah budak tadi dijual walau hanya dengan seutas tali. dalam riwayat Muslim berbunyi (artinya): "Jika Dia nyata-nyata berzina untuk yang ketiga kalinya, jualah Dia walau hanya dengan seutas tali Dari gandum." Sebagian Ulama berpendapat hukumnya sunnah dan yang lainnya berpendapat hukumnya wajib. (Subukas Salam: 4: 8).