Lutut itu Aurat

  1. Hadis:

    إِنَّ الرُّكْبَةَ مِنَ الْعَوْرَةِ

    Artinya:
    "Sesungguhnya lutut itu aurat."

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan di dalam ”"Al-Jami’ul Kabir" dan di dalam "Tarikh”, - Ibnu Asakir Dari Ali, katanya: "Rasulullah SAW telah berbuat sesuatu kepada Usman yang tidak Beliau perbuat terhadap aku. Abu Bakar * dan tidak pula kepada Umar. Yaitu Ketika kami duduk disekeliling Rasulullah SAW, tanpak kaki dan betis Beliau terbuka sampai pangkal lutut. Betisnya Beliau rendam di air dingin otot kakinya Beliau pijiti. Aku bertanya: "Ya Rasulullah SAW mengapa lututmu kau tutupi?." Jawab Beliau : "Lutut itu aurat wahai Ali." Tiba-tiba datanglah Usman. Rasulullah SAW segera menutup betis dan telapak kakinya dengan bajunya. Aku berkata: "Subhanallah, Ya Rasulullah SAW, kami berada sekelilingmu betis dan telapak kakimu tetap dalam keadaan terbuka tetapi begitu datang Usman engkau menutup betis dan kakimu." Rasulullah SAW menje­laskan: "Bagaimana aku tidak aku malu kepada orang yang dimalui oleh para malaikat."Waktu itu datanglah Umar, katanya: "Ya Rasulullah SAW, saya lebih membanggaimu Daripada Usman." Rasulullah SAW bertanya: "Apa itu?." Jawab Umar: ”Aku baru saja lewat dan Usman kelihatannya sangat murung. Aku bertanya: "Wahai Usman mengapa anda kelihatan'begitu sedih?." Jawab Usman: "Bagaimana aku tidak bersedih hati hai Umar padahal aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Setiap keturunan dan keluarga akan terputus pada hari kiamat kecuali keturunan dan keluargaku." dengan demikian berarti putuslah keluargaku Dari Rasulullah SAW. Maka kuajukan kepadanya Hafshah binti Umar. Beliau pun Dia m. kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai Umar tidakkah kunikahkan Hafshah kepada orang yang lebih baik Dari Usman."Maka Rasulullah SAW menikahi Hafshah di majlis itu sedangkan Usman menikahi putri Nabi yang lain. Umar berkata: "Sebagian Dari keberuntungan Usman ya Rasulullah SAW, Dia dapat memperistri seorang gadis setelah memperistri terlebih dahulu kakaknya. Kemuliaan mana yang lebih mulia Daripada ini?” Rasulullah SAW menjawab: "Seandainya aku mempunyai 40 orang putri niscaya kunikahkan kepada Usman seorang demi seorang sehingga tidak satupun tertinggal?.." Rasulullah SAW menoleh, katanya: "Wahai Usman di mana engkau, ujian akan menimpamu setelah aku tiada." Tanya Usman: "Apa yang harus kulakukan ya Rasulullah SAW?." Kata Rasulullah SAW:”Sabar,sabar hai Usman sampai engkau menjumpaiku dan Tuhanmu ridha kepadamu."

    Periwayat:
    Ad-Daruquthni Dari Hadis An Nadhar bin Manshur Al Fazari Dari Uqbah Dari Ali Amirul Mukminin. Kata Daruquthni, Hadis ini dha’if. Adz-Dzahabi menilai An Nadhar bin Manshur seorang yang lemah (waah). Kata Ibnu Hibban, Hadis ini tidak bisa dijadikan hujjah (argu- ment). Sedangkan Alqomah juga dinilai dha’if oleh Daruquthni dan Ibnu Hibban.